“MEMILIKI KEMIRIPAN BUDAYA”, UNUD DAN BODO WRITER’S SELENGGARAKAN INTERNATIONAL SEMINAR CUM LITERARY FESTIVAL AND CULTURAL EXCHANGE

Denpasar – Universitas Udayana bekerja sama dengan Bodo Writers’ Academy India menggelar “International Seminar cum Literary Festival and Cultural Exchange”, Sabtu (6/1/2018) di Auditorium Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra Fakultas Ilmu Budaya Unud, Denpasar.

Seminar menghadirkan narasumber diantaranya Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA dengan topik “The beginning of Indian contact with Bali”, Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc dengan topik “The Linkage of Agriculture and the Culture of Bali”, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt dengan topik “The Role of Women Enterpreneurs in Promoting Balinese Culinary and Supporting Sustainable Tourism”, Dr. Luke Daimary dengan topik “Bodo History, Languages, Literature and Culture”, Mr. Santa Lal Meche dengan topik “Rite of Passage in Meche Culture” dan Mr. Nabin Malla Boro dengan topik “Social, Domestic life of Bodos”.

Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, MA menyampaikan Bodo Writers’ Academy merupakan komunitas Bahasa yang paling tua di India Utara yang masyarakatnya memiliki kebudayaan yang hampir mirip dengan kebudayaan di Bali terutama dalam bidang budaya, pertanian dan kuliner. Dekan berharap melalui seminar ini dapat memunculkan riset-riset baru bagi para dosen Unud untuk melakukan penelitian khususnya dalam bidang kebudayaan.

Seminar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi Unud, Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH.,M.Hum. Dalam sambutannya disampaikan bahwa ada empat alasan seminar dengan Bodo Writer’s Academy  dilaksanakan, (1) akar kebudayaan Bali berasal dari India dan Cina, dan India memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kebudayaan Bali; (2) memahami akar budaya sangat penting dilakukan untuk membuat masyarakat lebih memahami tentang budaya itu sendiri; (3) membuat kebijakan tentang kebudayaan, sebab untuk memahami dan memposisikan kebudayaan yang baik harus didukung dengan kebijakan yang baik; dan (4) pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan. Wakil Rektor berharap seminar dapat  menghasilkan satu formulasi gagasan mengenai korelasi antara budaya dan posisi budaya India sebagai akar budaya Bali yang berperan penting dalam pengembangan dan pembangunan kebudayaan Bali. (HM)