CFASI UNUD TERLIBAT DALAM HIBAH PENELITIAN KOMPETITIF SATREPS

Center on Food Availability for Sustainable Improvement (CFASI) didirikan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana No: 359/UN.14/HK/2013, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Coorporating Agreement (CA) antara Unud dengan Director Center for Environmental Remote Sensing(CEReS)-Chiba University pada tanggal 20 Desember 2013 di Chiba University-Jepang.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Center on Food Availability for Sustainable Improvement (CFASI) Universitas Udayana memiliki konsep unik, dimana pembentukan tim peneliti didasarkan pada hubungan trilateral antara ilmuwan di Indonesia, Jepang dan negara lainnya. Untuk memperkenalkan CFASI di forum international beberapa hasil penelitian CFASI sudah dipresentasikan di Jepang dan di San Fransisco.  Capacity development dengan mengirim peneliti CFASI untuk mendapat pelatihan di CEReS sudah dilaksanakan hampir setiap tahun. Pendanaan kegiatan CFASI, sebagian besar  didapatkan dari  Chiba University.

Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS) merupakan program kerjasama antara dua lembaga pemerintah Jepang: Jepang Sains dan Teknologi Nasional (JST) dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Berdasarkan pada kebutuhan negara-negara berkembang, JST dan JICA bekerja sama untuk mempromosikan penelitian  internasional yang menargetkan isu-isu global.         

Penelitian kerjasama G To G  antara IPB, CFASI-UNUD dan CHIBA University  yang didanai oleh SATREPS ini berjudul: Development and Implementation of New Damage Assessment Process in Agricultural Insurance as Adaptation to Climate Change for Food Security. Principal investigatornya adalah  Professor Chiharu Hongo.     

Pada tanggal 6 November 2017, Professor Chiharu Hongo yang sekaligus wakil direktur CFASI, didampingi Prof  IGAA Ambarawati PhD dan Prof A A A Mirah Adi, PhD, melakukan pertemuan dengan Ibu Rektor dan menyampaikan tentang telah dimulainya proyek yang didanai oleh SATREPS. Prof Hongo melaporkan bahwa Proyek G to G ini dipihak Jepang melibatkan: Chiba University, The University of Tokyo, Nihon University, Tohoku University dan National Agricultural Insurance Association,  sedangkan di Indonesia instistusi yang terlibat adalah:

  1. (1) Representative Research Institute: Faculty of Agriculture, IPB-Bogor
  2. (2) Research Institute: CFASI-UNUD
  3. (3)Other Implementing Agency: West Java Provincial Agriculture Office (Dinas Pertanian  Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Pertanian Kab Badung.

Jangka waktu pelaksanaan proyek ini adalah selama lima tahun. Untuk tahun pertama hal hal yang sudah dan akan dikerjakan adalah penelitian di lapangan yakni di Jawa Barat dan di Kabupaten Badung, Bali,  serta pengiriman peneliti untuk mengikuti training di Jepang. Untuk tahun anggaran 2017 (tahun anggaran Jepang mulai bulan April berakhir Maret) akan diberangkatkan 2 orang peneliti pada bulan Januari dan 5 orang peneliti pada bulan Maret   2018. Proses pemberangkatan dan pendanaan peneliti ke Jepang diatur sepenuhnya oleh pihak JICA.

Prof Hongo, mengatakan bahwa semua tim peneliti CFASI yang terlibat dalam proyek penelitian kerjasama international ini, mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan pelatihan di Jepang. Sehingga akan memiliki pemahaman yang sama dan mampu bersama sama melaksanakan proyek prestisius ini dengan baik (HM).