MENTERI DPDTT, RI, EKO PUTRO SANDJOJO SAMPAIKAN, BALI MASUK PROVINSI YANG PENYERAPAN DANA DESA SUDAH HAMPIR 100 %

Bukit Jimbaran – Universitas Udayana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menggelar Seminar Bhakti Desa (SBD) III, Jumat (22/09/2017) di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran. Seminar SBD kali ini mengambil tema “Bersama Universitas Udayana Membangun Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat Untuk Kesejahteraan dan Keutuhan NKRI”. Seminar dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Gubernur Bali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Kepala Desa dan Bendesa Adat diseluruh Bali serta perwakilan dosen dan mahasiswa Universitas Udayana.

Seminar ditujukan untuk memfasilitasi terjadinya komunikasi antara Pemerintah Pusat dengan Kepala Desa sebagai pengguna dana desa untuk meningkatkan tata kelola yang transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku meliputi kebijakan, skema penganggaran, pengawasan dan tata kelola. Seminar menghadirkan Narasumber dari Kementerian Keuangan RI yaitu Dirjen Perimbangan Keuangan yang diharapkan memberikan penjelasan mengenai penggunaan dana dan tata kelola keuangan desa agar transparan dan sesuai dengan kebutuhan Desa. Narasumber lain yang hadir adalah Direktur Litbang KPK dan Koordinator ICW (Indonesian Corruption Watch) yang memberikan penjelasan dan pengawasan terhadap pengelolaan dana desa dalam upaya mencegah terjadinya penyimpangan.  


(Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)  saat memberikan sambutan)

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) dalam sambutannya menyampaikan latar belakang penyelenggaraan seminar adalah merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat, dalam hal ini Unud turut berperan dalam mendukung percepatan pembangunan nasional untuk menuntaskan kemiskinan. Melalui seminar diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada aparat desa dalam penggunaan bantuan dana desa agar mampu menggerakkan sumber daya desa untuk membangun kemandirian bangsa melalui pembangunan dari Desa sehingga berujung pada kesejahteraan masyarakat di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat menyampaikan sambutan)

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI yang sudah berkenan untuk memberikan paparan dan motivasi kepada seluruh Kepala Desa yang hadir dalam memantapkan komitmen untuk membangun desa. Gubernur menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan seminar sebagai upaya untuk menyatukan langkah dan pemikiran untuk menghadapi dinamika pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan terutama memantapkan implementasi agenda ketiga Nawacita yaitu membangun Indoensia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka pembangunan. Kehadiran Menteri diharapkan dapat memotivasi seluruh perangkat desa dalam komitmennya dalam membangun desa dan memahami substansi kebijakan yang ada dan Unud diharapkan dapat mengawal pembangunan desa yang ada di Bali.


(Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo saat membuka seminar secara resmi)

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo atas nama Presiden RI membuka seminar secara resmi. Eko Putro Sandjojo menyampaikan seminar ini merupakan inisiatif yang baik dari Unud untuk mengupas persoalan yang masih ada dalam penyaluran dana desa dan pembangunan desa untuk diperbaiki bersama-sama. Bali termasuk provinsi yang penyerapan dana desa sudah hampir 100 %. Bali patut dicontoh karena tahun lalu sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Menteri berharap hasil seminar dapat disebarkan ke seluruh desa yang ada di Indonesia sebagai acuan dan bahan pembelajaran dari kesuksesan desa-desa yang ada di Bali. (HM)


(Seminar dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Gubernur Bali, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Kepala Desa dan Bendesa Adat diseluruh Bali serta perwakilan dosen dan mahasiswa Universitas Udayana)