ICIUS 2025 Berlangsung di Unud, Dihadiri Peserta dari Berbagai Negara

Jimbaran - Universitas Udayana menjadi tuan rumah pelaksanaan 21st International Conference on Intelligent Unmanned Systems (ICIUS 2025). Acara ini merupakan forum multidisiplin ilmu di bawah kolaborasi antara Universitas Udayana, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang berlangsung di Ruang Bangsa Gedung Rektorat Kampus Jimbaran, Kamis (21/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali mewakili Gubernur Bali, Rektor Unud, President of International Society of Intelligent Unmanned Systems, Pembicara, Akademisi, dan para peserta dari berbagai negara serta Perwakilan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia yang bergabung secara daring.

Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi Adis Alifiawan, ST.,MH dalam sambutannya menyampaikan saat ini sistem tanpa awak dan kecerdasan buatan  bukan lagi sekadar isu futuristik. Sistem ini merupakan strategi pengembangan masa kini yang tidak boleh ditinggalkan. Penemuan teknologi satelit telah membuka peluang cepat bagi pemanfaatan berbagai fasilitas akses. Teknologi satelit dan antariksa memainkan peran strategis dalam pembangunan modern. Teknologi ini meningkatkan konektivitas, meningkatkan ketahanan, dan mendukung sektor-sektor utama seperti pendidikan, layanan kesehatan, tanggap bencana, aksi iklim, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Bagi Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, teknologi satelit dan antariksa sangat penting untuk mencapai inklusi digital. Semoga dengan adanya acara ini dapat memperkuat kerjasama antar negara di asia tenggara dan negara lainnya,” ungkapnya.

Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Kominfos Bali Ir. Gede Pramana, ST.,MT menyampaikan saat ini kita berada ditengah gelombang perubahan besar yang didorong dengan kemajuan teknologi. Artificial Intelligence, sistem nirawak dan unmanned system bukan lagi sekadar wacana masa depan. Teknologi ini sudah mulai menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari, aktivitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan kesehatan. Perkembangan tersebut membawa peluang sangat luar biasa. Di bidang industri, teknologi cerdas dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi resiko dan membuka peluang kerja baru di center-center produktif dan inovatif. Dibidang kesehatan Artificial Intelligence mampu membantu diagnosis lebih cepat dan perawatan yang lebih presisi. Dalam pengelolaan lingkungan sistem nirawak dapat memantau laut, hutan dan wilayah rawan bencana. Namun dibalik perkembangan teknologi kita juga dihadapkan pada tantangan besar, teknologi tanpa etika dapat menimbulkan kesenjangan sosial, mengganggu privasi bahkan membahayakan keamanan. Oleh karena itu pengembangan teknologi harus berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, berkelanjutan dan berkeadilan sosial. Kehadiran konferensi internasional ini di Bali akan memperkuat posisi Bali sebagai pulau yang tidak hanya indah secara alamiah dan budaya, namun juga unggul secara kompetensi.

Sementara Rektor Unud Prof. I Ketut Sudarsana dalam sambutannya menyampaikan penyelenggaraan konferensi penting ini sejalan dengan komitmen Universitas Udayana untuk memajukan penelitian, mendorong inovasi, dan membangun hubungan yang kuat antara akademisi, industri, dan pemerintah. Rektor meyakini konferensi ini akan menyediakan platform yang berharga untuk berbagi penelitian mutakhir, bertukar praktik terbaik, dan menginspirasi kolaborasi di masa mendatang. Beliau berharap para peserta juga dapat menikmati kesempatan untuk merasakan kekayaan budaya dan keindahan alam Bali selama pelaksanaan ICIUS 2025 ini.