Universitas Udayana berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar dirikan China-ASEAN Cross-Cultural Institute (CACI) di Fakultas Ilmu Budaya

Sebagai salah satu wujud implementasi kerjasama yang dijalin antara Universitas Udayana dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar dilakukan peresmian pembentukan China-ASEAN Cross-Cultural Institute (CACI). Peresmian pendirian CACI ini ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilaksanakan di Ruang Soekarno, Fakultas Ilmu Budaya, Jumat (3/7/2020).

Penandatangan prasasti dihadiri oleh Rektor Unud, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi, Kepala BAKH, serta Dekan Fakultas Ilmu Budaya beserta jajaran terkait. Perwakilan dari pihak Republik Rakyat Tiongkok beserta undangan lainnya mengikuti rangkaian acara peresmian CACI secara daring.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas terbentuknya CACI serta fasilitas yang telah disiapkan untuk kebutuhan kantor CACI. Demikian pula bantuan dari perwakilan Pemerintah Rakyat Tiongkok untuk menyiapkan ruang kelas yang nyaman, buku-buku panduan untuk mempelajari bahasa dan budaya China. “Kami berharap ke depannya pemerintah China juga dapat memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang ingin belajar bahasa dan budaya China, sehingga Fakultas Ilmu Budaya juga dapat mempersiapkan diri membentuk Program Studi Bahasa China,” ungkap Dr. Satyawati.

Sementara itu, Mrs. Jian Qin selaku Penasihat Menteri Misi China untuk ASEAN, mengungkapkan rasa bahagia karena akhirnya program kerjasama antara Universitas Udayana dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dapat berlanjut lebih jauh lagi melalui diresmikannya CACI. Mrs. Jian Qin mengungkapkan bahwa hubungan antara China dan ASEAN khususnya Indonesia telah terjalin sejak masa kerajaan, dan hubungan tersebut makin erat berlanjut pada kesempatan ini. ”Saya berharap CACI ini akan menjadi media untuk melakukan penelitian bersama serta pemberdayaan sumber daya manusia dikedua belah pihak,” ungkap Mrs. Jian Qin.

Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar yang diwakili oleh Plt. KJRRT. Mr. Chen Wei turut menyampaikan rasa bahagia atas berdirinya CACI. Meski menjabat sebagai Plt. KJRRT, Mr. Chen Wei telah mengikuti perjalanan sebelumnya MoU antara Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, Universitas Udayana, dan Beijing University yang telah dilakukan sejak tahun 2019. Mr. Chen Wei juga menyinggung hubungan antara Tiongkok dan Indonesia telah terjalin sejak lama. “Konjen secara serius akan berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan CACI, semoga berbagai rencana kegiatan dapat tercapai dalam waktu yang tepat dan menghasilkan sesuatu yang positif”, ungkap Mr. Chen Wei.

Universitas Udayana yang mendapat kepercayaan untuk mengelola program CACI ini merasa berterima kasih kepada Konjen Republik Rakyat Tiongkok yang telah memfasilitasi segala bentuk kerjasama antara Universitas Udayana dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.

Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Konjen Republik Rakyat Tiongkok periode sebelumnya Mr. Gou Haodong yang telah menyelesaikan tugasnya di Bali dan telah banyak memfasilitasi segala bentuk kerjasama. “Kepada Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Konjen China di Denpasar, dan Pusat Studi Lintas Budaya Beijing University, kami mengharapkan agar keberadaan Institut ini dapat terus didukung dan dibantu dalam rangka pelaksanaan program-program yang telah diinisiasi oleh para pendirinya,” ungkap Prof. Raka Sudewi.

Melalui pendirian institut ini, terbuka peluang bagi Universitas Udayana untuk melakukan berbagai kegiatan teknis dengan berbagai universitas di China dan Asean. Kerja sama tersebut dapat berupa penelitian bersama, pertukaran budaya, pelaksanaan pelatihan bahasa, konferensi maupun seminar bersama dan kerja sama lainnya.