FDCH MONEV MAHASISWA TIMOR LESTE YANG KULIAH DI UNUD

Jimbaran (15/12/2017) - Human Capital Development Fund (FDCH) Republik Demokratik Timor Leste berkunjung ke kampus  Universitas Udayana (Unud) Bukit Jimbaran. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari kunjungan kerja program pemantauan mahasiswa penerima beasiswa dari FDCH yang melakukan pendidikan di Unud. FDCH merupakan lembaga di bawah Perdana Menteri yang dikoordinasikan di salah satu Kementerian Republik Demokratik Timor Leste. Pada tahun 2017 lembaga ini menyalurkan beasiswa kepada 52 warga negaranya, khususnya anak “Combatentes e Veteranos” untuk berkuliah di Indonesia, 10 orang di antaranya berkuliah di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unud.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi FDCH dipimpin oleh Mrs. Leila Carceres dos Santos (Direktur Bidang Administrasi dan Sumber Daya Manusia FDCH), Mr. Virgilio Ramos da Costa (Kepala Departemen Sumber Daya Manusia FDCH), Maximiano Belo (Teknik Media FDCH), dan Joanico Dominggos Guterres (Teknik Media FDCH). Turut mendampingi delegasi adalah Ligia Tomas Correia selaku Atase Pendidikan Republik Demokratik Timor Leste dan Leonito Ribeiro Asisten selaku Asisten Atase Pendidikan Konsulat Jenderal Republik Demokratik Timor Leste di Bali.

Rektor Unud, Prof. Dr. dr A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)  menerima langsung delegasi dengan didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH, M.Hum, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP, serta Kepala Biro Akademik, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Drs, IGN Indra Kecapa, M.Ed. Rektor menyambut baik kunjungan delegasi FDCH dan merespon sejumlah isu yang disampaikan untuk ditindaklanjuti di tingkat pelaksana kegiatan.

Dalam pertemuan tersebut Dekan FKH Unud menyampaikan bahwa  sejauh ini 10 orang mahasiswa yang dibiayai FDCH tersebut relatif dapat mengikuti pendidikan dengan baik, dilihat dari indikator kehadiran dan perilakunya. Hanya saja masih ada sedikit kendala yang berkaitan dengan kelancaran dalam menggunakan Bahasa Indonesia dalam proses belajar-mengajar. Dekan FKH juga menilai mahasiswa Timor Leste telah terlibat aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang memfasilitasi minat mereka. Menanggapi kendala dalam kemampuan berbahasa, Wakil Rektor menyarankan agar di kemudian hari program orientasi Bahasa Indonesia dan pemahaman lintas budaya (cross culture understanding) dapat diberikan dalam durasi waktu yang memadai sebelum mahasiswa asal Timor Leste memulai pendidikan serta menekankan pentingnya dilakukan pembauran antar mahasiswa. (HM)