Rektor Unud: Kedepan Riset Diharapkan Meningkat

(Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD)


Denpasar - Tumpuan terbesar untuk mencetak kelas menengah adalah perguruan tinggi. Orang-orang yang mampu berjuang membawa bangsa ini kedepan adalah orang-orang yang berpendidikan dan hal ini merupakan salah satu peran penting dari perguruan tinggi.  Perguruan tinggi tidak lagi berkompetisi ditingkat lokal tetapi harus melangkah ke tingkat global, untuk itu memerlukan modal Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas, sistem pembelajaran dan tata kelola yang baik. 


Penjaringan mahasiswa di Universitas Udayana sudah dilakukan melalui tes dan diharapkan memperoleh calon mahasiswa yang memiliki kemampuan bagus. Mendidik mereka sesuai dengan prodi yang ditempuh merupakan salah satu hal penting yang menjadi  tanggung jawab institusi. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar, untuk itu banyak yang perlu ditingkatkan seperti kualifikasi dosen yang berpendidikan S3 dan SDM yang tangguh dibidang riset, demikian disampaikan oleh Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Majalah Bali Post dalam rangka memperingati Hardiknas. Lebih lanjut Prof. Suastika menambahkan bahwa kedepan hal ini menjadi sangat penting untuk bahan pembelajaran dan mendukung pemerintah dalam pengembangan berbagai hal. Penemuan-penemuan baru dapat membawa negara kepada inovasi-inovasi yang baru. IT berkembang sangat cepat sehingga memerlukan riset yang dapat mendukung hal tersebut. Negara maju memiliki riset dan pengembangan yang kuat terkait dengan industri. Para pengembang ekonomi juga tidak dapat dipisahkan dengan riset  di perguruan tinggi. Di Indonesia, riset di Perguruan tinggi belum terlalu menggembirakan dan masih tergolong lemah. Untuk riset dengan stake holder dari luar masih belum searah sehingga potensi yang besar belum dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. 


Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Universitas Udayana diharapkan dapat menyumbang SDM dibidang pariwisata yang berkembang di Bali, yaitu SDM yang memiliki inovasi dan pemikiran untuk mengembangkan diri. Unud juga semestinya dapat menyumbangkan SDM dibidang industri untuk diluar Bali, mengingat di Bali fokusnya hanya pariwisata dan pertanian. Di Bali sendiri, kebutuhan pariwisata dan pertanian masih didatangkan dari luar daerah, oleh karenanya diharapkan ke dapan, adanya riset-riset dan inovasi untuk mengantisipasi hal tersebut. Kendala yang dihadapi adalah pendanaan dan inovasi dari SDM yang ada. Dari tahun ke tahun, Universitas Udayana sudah meningkatkan dana riset, disamping juga menerima berbagai dana riset dari pemerintah ataupun dari pihak luar negeri untuk yang mau berinovasi. Kerja sama Unud dengan luar negeri dalam bidang riset sejauh ini masih lemah, untuk itu perlu adanya usaha-usaha untuk meningkatkan partisipasi peneliti di Universitas Udayana, salah satunya adalah menindaklanjuti kerjasama dengan IPB dalam bidang pertanian dengan mengembangkan riset tentang pisang  yang rencananya akan diresmikan bulan Mei 2017. Mengingat banyaknya jenis pisang dan merupakan suatu kebutuhan  di Indonesia. Diharapkan kedepan penelitian tentang pisang akan diperluas untuk bidang lainnya yaitu bidang pengobatan  dengan mencari peluang pendanaan dari sumber kerjasama lainnya. 


Melalui spririt Hardiknas para akademisi Universitas Udayana diharapkan selalu berpikir bagaimana membuat inovasi dan  strategi untuk menciptakan pendidikan yang baik. Dosen juga diharapkan memberikan contoh dan tauladan bagi anak didiknya karena sudah menjadi tugas dan tangung jawab sebagai seorang pendidik.


 Sebagaimana diketahui, tahun 2017 Unud masuk dalam 20 besar PTN tingkat nasional, dengan status Akreditasi yang sudah A, Unud menargetkan agar dapat masuk 10 besar Universitas di Indoensia, salah satu modal adalah dengan perolehan Unud dalam 3 ***QS Star yang hanya dicapai beberapa PT di Indonesia. Disamping itu pada Webometrik, Unud berada pada rangking 9. Penilaian tersebut beda-beda karena fokusnya penilaiannya juga berbeda.  Untuk mencapai 10 besar unud masih kesulitan dibidang riset, Unud mulai fokus dengan riset dengan menaikkan anggaran untuk riset serta mengadakan sosialisasi kepada para dosen peneliti dilingkungan Unud.


Dalam hal pengembangan IT di Udayana, semua informasi sudah dikelola dengan baik, hal ini juga meningkatkan status akreditasi program studi. Perbaikan tata kelola keuangan juga menyebabkan Unud memperoleh predikat tata kelola terbaik dari KPPN Denpasar dalam hal  pengelolaan BLU. Hal ini mencerminkan unud tidak hanya fokus pada riset tetapi juga dalam bidang tata kelola institusi. 


Rektor juga menyampaikan tahun depan ditargetkan beberapa program studi akan terakreditasi Internasional setidaknya AUN (Asian University Networking) dan ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan posisi Unud dikancah nasional dan internasional. (HM