Unud Gelar 2nd ASEAN Conference on Healthy Ageing (ACHA) 2019

Denpasar - 2nd ASEAN Conference on Healthy Ageing (ACHA) 2019 diselenggarakan di Prime Plaza Hotel Sanur, Selasa (1/10/2019). Konferensi ini terlaksana atas kerjasama Universitas Udayana, Universitas Respati Indonesia Jakarta dan MHAS (Malaysia Healthy Ageing Society). Konferensi yang ke-2 ini mengambil tema "Interdisciplinary Approach on Healthy Ageing" dengan menghadirkan pembicara internasional dan nasional. 

Konferensi ini dibuka oleh Perwakilan Kementerian PPN/BAPPENAS Maliki, ST, MSIE, Ph.D yang sekaligus menjadi keynote speaker. Beberapa topik dalam konferensi antara lain Geriatric Care Models, Long Term Care Problems, Law Ageing & Ethical Aspect in Elderly Problem, Excercise and Cognitive Problems dan beberapa topik terkait lainnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Para Dekan dan Ketua Lembaga di lingkungan Unud, Direktur RS Unud serta undangan lainnya.

Indonesia terkenal dengan keanekaragamannya sehingga akan ada perbedaan di antara daerah dalam masalah dan proses penuaan. Sesi simposium, pleno, lisan, dan poster juga membahas keragaman ini dengan melibatkan pembicara dan peserta di seluruh Indonesia antara lain dari Sumatera, Jakarta dan Banten, Jawa, Yogyakarta, Kalimantan, dan Bali.

Rektor Unud Prof. A.A. Raka Sudewi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bali sebagai lokasi penyelenggaraan ACHA kedua dianggap sebagai inisiatif strategis bagi Universitas Udayana, mengingat Bali adalah provinsi kelima di Indonesia dengan proporsi lansia terbesar. Kebijakan penuaan regional dibentuk pada tahun 2018, dan hal ini telah membuat penganggaran dan program yang terkait dengan masalah penuaan yang dapat diimplementasikan dengan baik di Bali. 

Sebagai universitas pertama dan paling terkemuka di Bali, Rektor berharap Universitas Udayana dapat menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kebijakan dan mengembangkan program di Bali. Melalui konferensi ini diharapkan dapat membuka peluang untuk penelitian bersama, kolaborasi antara akademisi dan praktisi, serta keterlibatan akademis dalam pembuatan kebijakan. (HM)