KUNCI SUKSES RAIH PRESTASI PIMNAS “BERANI TAMPIL DENGAN KARAKTER SENDIRI”

Gianyar – Biro Kemahasiswaan Universitas Udayana menyelenggarakan Pemantapan dalam rangka persiapan ke jenjang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke XXXI, Kamis (23/08/2018) di Vision Villa Resort Blahbatuh Gianyar. PIMNAS ke XXXI akan digelar pada 28 Agustus hingga 2 September 2018 di Universitas Negeri Yogyakarta. Pemantapan yang dilakukan ini menghadirkan tiga pemateri ahli yaitu Prof. Dr. rer. nat Sundani Nurono Suwandhi, Apt, (Belmawa Ristek Dikti) Dr. rer. nat Wayan Kariyasa, M. Sc. (Undiksa) dan Dr. Anak Agung Rai Remawa, M.Sn (ISI Denpasar).

Kepala Biro Kemahasiswaan Unud, I Dewa Gede Oka, SE menyampaikan dalam ajang PIMNAS Tahun 2018 diharapkan tiga proposal yang diajukan dapat lolos, melalu pemantapan ini diharapkan dapat meraih prestasi dan bisa menjadi juara, walaupun kompetitor yang dihadapi pada tingkat nasional tidak mudah. Prestasi yang diraih dalam PIMNAS ini akan memberikan kontribusi dalam pemeringkatan di Perguruan Tinggi baik dalam bidang kemahasiwaan maupun secara nasional. Lebih lanjut Kepala Biro menjelaskan bahwa dalam pengelolaan PKM 2018 telah disiapkan infrastruktur melalui pendirian lembaga Udayana Student Creatif Center (USCC). Secara kelembagaan melalui Ketua USCC juga telah dirancang program yang terstruktur terkait PKM di Unud serta telah disiapkan juga sisi pendanaannya, termasuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan dosen pembimbing jika mampu meraih prestasi berupa pemberian insentif.

Upaya lain yang telah dilakukan adalah  mendorong mahasiswa baru melalui program olimpiade PKM yang dilombakan ditingkat fakultas dan tiga terbaik akan maju ke tingkat Universitas serta telah disiapkan piala bergilir bagi pemenang. Hal lainny ayang dilakukan adalah sejak awal mahasiswa dikenalkan dan disosialisasikan tentang pedoman pengelolaan PKM di Unud pada saat pelaksanaan orientasi pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.

Dalam presentasinya Prof. Dr. rer. nat Sundani Nurono Suwandhi, Apt menjelaskan bahwa mahasiswa merupakan kelompok intelektual serta harus bicara mengenai pengetahuan dan kegiatan yang dilakukan harus berbasis pengetahuannya. Jika pengetahuan tidak dikuasai akan kesulitan untuk berkompetisi dalam PIMNAS. Kuncinya jika kebenaran dari solusi dalam menghadapi masalah sudah tepat, maka akan dilanjutkan secara keilmuan. Disamping itu, peran dosen pendamping juga sangat penting untuk menunjukkan cara berpikir pada saat melakukan tindakan-tindakan di masyarakat yang diumpamakan seperti seorang dokter yang kegiatannya diawali dengan mendiagnosis suatu penyakit melalui pengalaman dan ilmu yang telah didapat. Jika sudah berhasil dalam diagnosis baru dicarikan solusi yang berbasis pengetahuan.

Untuk berprestasi dalam PIMNAS mahasiswa harus mampu tampil dengan karakter sendiri dan jangan mengikuti karakter orang lain karena akan membuat kita lemah. Prof. Sundani berharap melalui pemantapan ini mahasiswa dapat berkompetisi pada level yang tinggi dan jangan menyerah sebelum tampil, berlatihlah sedemikian rupa dan mampu menjelaskan apa yang telah dikerjakan secara ilmiah hingga bisa meraih juara. (HM