APEL PERINGATAN HARDIKNAS, REKTOR UNUD SEMATKAN 86 SATYALANCANA KARYA SATYA

Jimbaran - Rabu (02/05/2018), bertempat di Halaman Gedung Rektorat Kampus Unud Bukit Jimbaran, Civitas Akademika Universitas Udayana laksanakan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).  Sesuai Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tema peringatan Hardiknas tahun 2018 adalah ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Melihat tantangan yang tengah dihadapi pada era disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear, dan perubahannya sangat cepat. untuk itu secara khusus Kemenristekdikti mengangkat sub tema Hardiknas tahun 2018 ”Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”.

Peringatan Hardiknas tahun ini dirangkaikan dengan penyematan Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya yang diberikan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus. Anugerah diberikan dari masa kerja 10 tahun, 20 tahun atau 30 tahun yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia. Penganugerahan Tanda Kehormatan ini ditujukan untuk menumbuhkan kebanggaan, sikap keteladanan, semangat kejuangan, dan motivasi untuk meningkatkan darmabakti kepada bangsa dan negara. Ditetapkan melalui.

 

Tahun ini terdapat 86 penerima anugerah dari Universitas Udayana, dengan rincian Satyalancana Karya Satya 10 tahun sebanyak 25 orang, 20 tahun sebanyak 16 orang dan 30 tahun sebanyak 45 orang. Dari jumlah tersebut, tiga diantaranya adalah Dekan Fakultas yaitu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan untuk Satyalancana Karya Satya XXX dan Dekan Fakultas Kedokteran untuk Satyalancana Karya Satya XX. Penyematan tanda penghargaan tersebut dilakukan oleh Rektor/Pembina Upacara Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K).

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Pembina Upacara, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia menyampaikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Kemenristekdikti telah menggagas beberapa kebijakan untuk menjawab kebutuhan di era ini. Salah satu kebijakan yang akan segera diimplementasikan adalah Program Pendidikan Jarak Jauh atau PJJ, di mana dalam waktu dekat Kemenristekdikti akan mengeluarkan permenristekdikti untuk mendukung pelaksanaan program ini. Adapun salah satu implementasi dari kebijakan mengenai PJJ nantinya adalah pembangunan universitas siber (Cyber University) yang dipersiapkan untuk pembelajaran daring.

Pada momen Hardiknas tahun 2018 ini Kemenristekdikti juga mendukung program nasional dengan menyelenggarakan Sarasehan bertajuk ”Sumbangsih Pendidikan Tinggi untuk Wujudkan Citarum Harum” yang penyelenggaraannya dipusatkan di Kota Bandung. Pemerintah juga senantiasa memperluas akses bagi lulusan sekolah menengah atas untuk memasuki pendidikan tinggi melalui pembukaan maupun peningkatan daya tampung di PTN maupun PTS.

Dalam rangka memberikan arah dan corak yang lebih sistematis dan terukur pada ketiga kewajiban dasar pendidikan tinggi, kementerian telah menyediakan acuan yang tertera dalam  Permenristedikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dengan adanya permenristekdikti ini, diharapkan pendidikan tinggi mampu menghasilkan SDM yang berkualitas sekaligus membumi di Tanah Air Indonesia sesuai dengan subtema Hardiknas Kemenristekdikti.

Menteri berharap bila semua PTN dan PTS memenuhi standar SNDikti, perguruan tinggi akan mampu menghasilkan lulusan yang bukan hanya menjadi pendukung (supporter) bagi suatu perubahan; melainkan juga sebagai motor penggerak (driver) untuk memfasilitasi perubahan masyarakat. Lebih dari itu, jika memungkinkan pendidikan tinggi perlu memainkan perannya sebagai pemungkin (enabler) bagi perubahan dan inovasi-inovasi sosial,  sebagaimana dituntun dan dituntut dalam era disruptif ini. (HM)