Panik!!! Penghuni Rektorat Berhamburan Keluar Gedung, saat Universitas Udayana Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana

Jimbaran – Sehubungan ditetapkannya Hari Kesiapsiagaan Bencana pada tanggal 26 April dengan tema “Siaga bencana dimulai dari diri kita, keluarga dan komunitas”,  Universitas Udayana menggelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana, Rabu (25/04/2018).  Tanggal 26 April telah diusulkan sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana yang merupakan bagian dari revolusi mental, upaya untuk merubah perilaku masyarakat menuju budaya aman bencana dengan melakukan edukasi publik melalui gerakan kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan seluruh komponen pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, serta khususnya keluarga dan individu itu sendiri.

Universitas Udayana turut berpartisipasi dalam kegiatan simulasi dalam upaya membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat khususnya civitas akademika Universitas Udayana terhadap bencana dengan cara membangun partisipasi semua pihak. Pelaksanaaan simulasi ditandai dengan bunyi sirine peringatan dini  yang dilakukan pada pukul 11.00 wita dan pada saat sirine berbunyi penghuni Rektorat dari unsur pimpinan, staf pegawai, dosen dan mahasiswa yang berkunjung berhamburan keluar menuju zona aman yang berada di areal Gedung Rektorat.

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) yang turut serta dalam simulasi menyampaikan kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Universitas Udayana.  Kegiatan ini sangat bagus, mengingat kita tidak tahu kapan bencana terjadi dan kegiatan ini ditujukan untuk mengantisipasi jika suatu waktu terjadi bencana sehingga dapat mengurangi resiko dan meningkatkan keselamatan. Unud juga memiliki Pusat Studi Bencana yang bernaung di bawah LPPM yang telah turut serta pada saat terjadi bencana erupsi Gunung Agung, untuk itu Rektor berharap melalui simulasi ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya korban apabila terjadi bencana di lingkungan kampus.

Kepala UPT Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Bali, Agus Tangkas menyampaikan simulasi yang dilaksanakan di Unud diharapkan dapat dilaksanakan juga oleh seluruh kalangan lainnya. Simulasi yang dilaksanakan di Unud kali ini adalah dalam rangka gempa bumi, mengingat pada kejadian gempa beberapa tahun yang lalu, banyak staff yang kurang sigap dalam menghadapi gempa.  Dengan adanya simulasi ini diharapkan tidak akan terjadi kepanikan apabila adanya musibah yang sama yang terjadi di lingkungan Rektorat Unud.

Lebih lanjut disampaikan bahwa target secara nasional juga dilakukan berbagai simulasi di berbagai tempat dengan target peserta 25 juta orang yang terlibat dalam kegiatan simulasi. Setiap tanggal 26 April yang bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Provinsi Bali akan membunyikan sirene peringatan dini sebagai media uji coba dan mengingatkan masyarakat agar selalu siaga menghadipi bencana. Di Provinsi Bali saat ini terdapat  9 titik sirene peringatan dini yang salah satunya berada di Nusa Dua. (HM)