HIMBAUAN GUBERNUR 'HATI-HATI DALAM MEMBACA BERITA DAN JANGAN SAMPAI SALAH TAFSIR'

Denpasar – Universitas Udayana melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-PM) turut serta menyampaikan aspirasi dalam acara Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS), Minggu, (11/03/2018) yang dilaksanakan di Lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar. Acara turut dihadiri Gubernur Bali, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kepala BAKH Universitas Udayana.


(Nampak Gubernur Bali, dan masyarakat sebagai penonton Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja)

Presiden BEM-PM Unud, Kosyi Rukito dalam orasinya mengkritisi masalah perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2018. Kosyi mengatakan memasuki tahun ini atmosfer Bali berubah panas bukan karena cuaca tetapi memperebutkan Bali 1. Sebagaimana dipahami bahwa tahun ini Indonesia akan melaksanakan pilkada terbesar yakni pemilihan 171 kepala daerah. Untuk di Bali sendiri ada tiga yakni Pemilihan Bupati Gianyar, Bupati Klungkung dan Gubernur Bali. Banyak drama yang telah terjadi dalam pilkada sebelumnya akibat beda pilihan dan semoga tidak terjadi tahun ini, khususnya di Provinsi Bali. Kosyi menghimbau jangan memilih karena iming-iming sesuatu atau paksaan tetapi harus berdasar hati nurani. Kita rindu pemimpin bijaksana yang dapat mensejahterakan rakyatnya, untuk itu mahasiswa Unud siap mengawal pesta demokrasi dan mengawal pemimpin terpilih 5 tahun kedepan. Dalam masa tenang yaitu tanggal 24 Juni 2018 diharapkan PB3AS sementara ditiadakan untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Kosyi berharap dalam Pilkada kali ini tidak ada yang terpaksa memilih, tidak ada ancaman, tidak ada jual beli suara dan pilihan merupakan suara yang merdeka berdasar hati nurani. Dalam kesempatan tersebut Kosyi juga memberikan apresiasi kepada Pemprov Bali yang telah memberi ruang untuk mengisi PB3AS.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengapresiasi aspirasi yang disampaikan mahasiswa Unud. Melalui kesempatan tersebut Gubernur menghimbau agar berhati-hati dalam membaca berita dan jangan sampai salah tafsir. Gunakan daya kritis untuk menganalisa kebenaran berita. Isu yang belakangan banyak sering viral memiliki bahaya yang sama dengan gunung meletus, oleh karena itu tidak boleh sembarangan menanggapinya. Lebih lanjut menanggapi pernyataan Presiden BEM-PM Unud, Gubernur mengundang BEM dalam pertemuan khusus untuk membahas langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengawal pesta demokrasi dan mengawal pemimpin terpilih 5 tahun kedepan. (HM)


(Tampak Kepala Biro Akademik, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, I G N Indra Kecapa berbincang-bincang dengan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika)