ARSITEKTUR LANSKAPE JUGA DAPAT LESTARIKAN KEARIFAN LOKAL

Sesi pemamaparan materi oleh Putu Agung Prianta B.Eng. MA , Ir. I Putu Astawa, N.MA, serta DK Halim, Ph.D, GP.

Denpasar – Sabtu (04/03), Himpunan Mahasiswa Program Sudi Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Unud atau yang sering disebut HIMARSEKAP, gelar Seminar Nasional Keilmuan Arsitektur Lanskape bertemakan “Ruang Terbuka Hijau Kota Berlandaskan Kerifan Budaya Lokal Indonesia”. Acara yang diselenggarakan di gedung Agrokomplek lt.4 Universitas Udayana pada pukul 09.00 WITA ini di hadiri oleh civitas akademika, baik dari Unud maupun universtas lain yang ada di Denpasar. Adapun mereka adalah mahasiswa fakultas pertanian, teknik, ekonomi dan bisnis, mahasiswa ISI Denpasar, para dosen, jajaran dekanat fakultas pertanian serta pegawai magang Jimbaran Hijau.

Dilansir dari ketua panita pelaksana, Ni Made Ayu Regita Vidyaswari mahasiswa angkatan 2016 itu menyebutkan bahwa, acara ini selain untuk melakasanakan programa kerja HIMARSEKAP Bidang I Penelitian dan Pengembangan, seminar nasional pada tahun ini adalah sebagai ajang diskusi dan berbagai bagi para pemuda dengan para arsitektur lanskape professional.
“Jadi di tahun ini kami ingin menjadikan semiar nasional ini bukan hanya menjadi seminar biasanya, namun seminara ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk berdiskusi dan sharing dengan para pembicara maupun praktisi-praktisi yang sudah ahli dalam bidang arsitektur lanskape. Selain itu untuk generasi muda agar lebih memerhatikan ketersediaan lahan hijau, bukan semerta-merta membangun atau mendekorasi saja namun perhatkanlah nilai-nilai budaya sebagai kearifan lokal sekaligus identitas Indonesia.” Jelas Regita.

Turut pula hadir para pembicara-pembicara hebat dan professional yakni Putu Agung Prianta B.Eng. MA yang merupakan CEO Jimbaran Hijau yang memaparkan tentang Ruang Terbuka Hijau Kota dari sudut pandang seorang developer dan mengaitkannya dengan kearifan budaya local Indonesia , Ir. I Putu Astawa, N.MA Ketua Bappeda Provinsi Bali Periode 2013-2018 memaparkan mengenai regulasi yang berkaitan dengan RTH di Kota Bali, serta DK Halim, Ph.D, GP. Author of Teori N-Green, COO GBCI Bali yang membicarkan teori n-green dan keterkaitan arsitektur dengan psikologi manusia.

Hingga tiba pada saesi diskusi, acara semakin ramai denga antusiasme peserta dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada tiga pembicara. Tampaknya SKALA kali ini sukses membuat peserta penasaran dan terus ingin bertanya.

“Pesertanya sangat antuasias, terlihat banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, satu pesan saya semoga ilmu yang didapatkan dari mengikuti seminar ini tidak hanya berhenti disini saja namun dapat langsung diaplikasikan baik oleh praktisi maupun mahasiswa”, ujar ketua panitia SKALA 2018. (Ism)