'Saya Indonesia, Saya Pancasila', PANGDAM IX/UDAYANA BERI KULIAH UMUM DI UNUD

Bukit Jimbaran (02/06/2017) - Universitas Udayana menyelenggarakan Studium General Prawisuda ke XVIII di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran. Studium General yang bertajuk “Kuliah Umum Bersama Pangdam IX/Udayana” dihadiri oleh sekitar 801 calon wisudawan Universitas Udayana. Hadir pula dalam kesempatan ini Rektor Unud, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Para Dekan, Wakil Dekan dan Danrem 163 Wira Satya beserta jajaran dari Kodam IX/Udayana.

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pangdam IX/Udayana yang sudah bersedia memberikan bekal kepada calon wisudawan melalui kuliah umum ini. Lebih lanjut Prof. Suastika menyampaikan apa yang diperoleh calon wisudawan selama mengikuti pendidikan berbeda dengan kehidupan nyata. Kita harus selalu belajar apa yang terjadi dilingkungan kita dan apa yang dihadapi bangsa agar tetap utuh dalam NKRI. Ke depan diharapkan seluruh komponen bangsa secara bersama-sama harus mengusahakan apa yang menjadi cita-cita pendiri bangsa Indonesia. Rektor juga berharap melalui kuliah umum ini dapat memberikan pemahaman tentang makna kehidupan berbangsa dan bernegara untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa menjadi lebih kuat. Prof Suastika juga sempat memekikkan “Saya Indonesia, Saya Pancasila” yang diikuti oleh para hadirin.

Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Komaruddin Simanjuntak, S.I.P.,M.Sc mengawali paparannya dengan memberikan gambaran situasi perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan melalui foto-foto yang didapat tahun 2016. Peranan pemuda pada masa perjuangan diawali dengan terbakar oleh semangat heroisme karena penjajahan dengan mempelopori kebangkitan nasional. Lebih lanjut Pangdam menyampaikan bahwa mahasiswa harus memiliki rencana yang akan dilakukan setelah wisuda dengan menerapkan ilmu yang dimiliki untuk kepentingan NKRI. Mahasiswa juga harus membuat keputusan besar setelah wisuda apakah mau melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan.  

Pangdam juga memberi gambaran tentang Teori Malthus 1798 dimana jumlah penduduk meningkat seperti deret ukur dan ketersediaan makanan meningkat seperti deret hitung. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan kelangkaan energi mempengaruhi gaya hidup. Perubahan model bisnis yang dipengaruhi kemajuan teknologi mempengaruhi perekonomian. Hampir 70% konflik di dunia dilatar belakangi oleh kelangkaan energi. Sementara di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, akan tetapi belum dikelola dengan baik.

Dalam paparannya Pangdam juga menyampaikan perkembangan teroris di dunia sampai yang baru-baru ini terjadi di Kampung Melayu yang dilakukan oleh ISIS. Situasi Indonesia saat ini sudah dimasuki tantangan radikalisme, ISIS, konflik sosial dan narkoba. Peranan anak bangsa dalam menjaga Pancasila sangat diharapkan melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pangdam juga berpesan agar generasi muda tidak mudah terpengaruh dengan budaya asing dan arus globalisasi serta mulai berpikir jernih, bijak namun kritis terhadap hal-hal aneh.

Kuliah Umum diakhirnya dengan penyerahan Cenderamata oleh Wakil Rektor III kepada Pangdam IX/Udayana dan penampilan dari Ajendam (Ajudan Jenderal Kodam) dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri oleh seluruh hadirin. (HM)