I Ketut Wirata Raih Gelar Doktor Ilmu Peternakan Fapet Unud 

Fakultas Peternakan Universitas Udayana, kembali melahirkan seorang Doktor di bidang Ilmu Peternakan, I Ketut Wirata merupakan Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar, melalui ujian terbuka promosi doktor yang dipimpin Ketua Sidang, Koordinator Program Studi Doktor Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. Ni Nyoman Suryani, M.Si (Rabu, 28 Desember 2022).

Tim Promotor terdiri dari Prof. Dr. drh. I Ketut Puja, M. Kes., Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, MS., dan Dr. drh. I Gusti Agung Arta Putra, M. Si. Promosi Doktor pada hari ini menghadirkan 6 orang dosen penyanggah dan 4 orang dosen undangan akademik dari Fapet Unud. Disertasi yang berhasil dipertahankan berjudul “Pengembangan Serum Hiperimun untuk Diagnosa dan Terapi Penyakit Jembrana Dalam Usaha Peningkatan Populasi Sapi Bali”. 

Hasil penelitian disertasi mendapatkan novelty bahwa penelitian ini memiliki sifat kebaharuan (novelty) serta keunikan karena: 1. Produksi serum hiperimun antivirus penyakit Jembrana dilakukan dengan menggunakan metode modifikasi complet-incomplete adjuvant. 2. Serum hiperimun antivirus penyakit Jembrana lebih efisien digunakan untuk tujuan diagnostik.” papar I Ketut Wirata. Tujuannya dari penelitian yang dilakukan adalah untuk: 1. Mengetahui dan menganalisa perbedaan titer serum hasil produksi menggunakan metode modifikasi complete-incomplete adjuvant dengan metode penyuntikan vaksin komersial (produksi Pusvetma). 2. Mengukur tingkat efisiensi serum yang diproduksi dengan metode modifikasi complete-incomplete adjuvant dalam penggunaan sebagai alat diagnosa penyakit Jembrana. 3. Mengkaji kegunaan serum hiperimun yang diproduksi dengan metode modifikasi complete-incomplete adjuvant untuk menyembuhkan secara klinis sapi bali yang diinfeksi dengan virus penyakit Jembrana 4. Mengkaji kemampuan serum hiperimun yang diproduksi dengan metode modifikasi complete-incomplete adjuvant dalam mengeliminasi virus penyakit Jembrana yang terdapat dalam tubuh sapi bali yang terinfeksi maupun yang bersifat carrier.