FIB Unud dan Faculty of Arts University of Melbourne Sepakat Perluas Kerja Sama Akademik

Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. (dua dari kiri) dan dosen Faculty of Arts University of Melbourne Dr. Edwin Jurriens (dua dari kanan) dalam acara kunjungan akademik di University of Melbourne, 6-8 November 2017

Kerja sama akademik antara Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud dengan Faculty of Arts University of Melbourne, Australia, akan terus berlanjut dan diperluas. Kalau selama ini, kerja sama dalam pelaksanaan kuliah bersama, ke depan dilanjutkan dengan pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian, dan publikasi bersama.

Demikian disampaikan Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. mengenai hasil kunjungan akademiknya ke University of Melbourne, Australia, selama tiga hari, 6-8 November 2017. Ikut serta dalam rombongan itu adalah Dr. Made Rajeg, I Nyoman Tri Ediwan, dan Novita Mulyana.

Dr. Rajeg adalah dosen Prodi Sastra Inggris ikut dalam program ini sebagai visiting lecturer, sedangkan Novi dan Tri Ediwan sebagai peserta pertukaran mahasiswa (student exchange).

Kunjungan tiga hari ke Faculty of Arts University of Melbourne berjalan sukses diisi dengan dialog akademik meningkatkan kerja sama FIB dengan Asia Institute Faculty of Arts University of Melbourne, kegiatan seminar, kuliah umum, dan kunjungan perpustakan.

Menurut Prof. Sutji, kunjungan akademik ini merupakan bagian dari program untuk mendukung Unud menjadi world class university. Selama ini, FIB dan Faculty of Arts University of Melbourne sudah menjalin kerja sama nyata dipayungi naskah MoU antara kedua universitas.

Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. memberikan kenang-kenangan kepada Dr. Edwin Jurriens.

Hari Pertama

Pada hari pertama, Dekan FIB Unud Prof. Sutji dan tim diterima di The Asia Institute, Faculty of Arts, University of Melbourne. Tim University of Melbourne yang menerima adalah dosen dari program bahasa Indonesia yaitu Dr. Dave McRae, Dr. Ken Setiawan, dan Dr. Edwin Jurriens.

Pada saat itu dibacarakan kerja sama akademik FIB Unud dengan Faculty of Arts, University of Melbourne, berupa kuliah bersama di FIB Unud, dikenal dengan program New Colombo Plan.

 “Dalam dua tahun terakhir, University of Melbourne sudah mengirim mahasiswa ke FIB Unud untuk kuliah satu subject Analysing Indonesia,” ujar Prof. Sutji.

Program kuliah Analysing Indonesia ini sudah berjalan dua kali, 2016 dan 2017, dan yang ketiga kalinya akan berlangsung Januari 2018.

Dalam program ini, University of Melbourne mengirim rata-rata 15 mahasiswa ke FIB dan di sini mereka kuliah bersama sekitar 5 orang mahasiswa FIB sehingga berjumlah 20 orang membentuk satu kelas. Kuliah-kuliah diberikan dalam bahasa Inggris oleh dosen dari Melbourne dan dosen FIB Unud.

“Kegiatan perkuliahan juga diisi dengan kunjungan lapangan seperti ke kantor media massa/TV di Bali dan desa seni sebagai bagian dari mata kuliah,” ujar Prof. Sutji.

Asian Studies

Dalam dialog akademik yang berlangsung hangat, akrab, dan produktif itu, Prof. Sutji menyampaikan kekuatan yang dimiliki oleh Unud khususnya FIB. Ketika Prof. Sujti menyampaikan bahwa Unud ingin memiliki Program Kajian Asia, dosen-dosen Faculty of Arts, University of Melbourne, menyampaikan rasa kaget sekaligus ingin membantu pengembangannya.

“Dari bench marking ini ada 3 prodi yg bisa dikembangkan di Unud, yaitu Prodi Gender, Prodi Studi Asia, dan Cina. Asia Institute akan segera memberikan hand book lengkap dengan kurikulumnya,” ujar Dekan FIB Unud yang meraih gelar doktornya di Australian National University.

Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. saat mengadakan dialog kerja sama akademik dengan pimpinan The Asia Institute, Faculty of Arts, University of Melbourne.

Sangat Padat

Selama tida hari kunjungan, program Dekan FIB selama di Faculty of Arts, University of Melbourne, sangat padat. Setelah hari pertama, pertemuan hari kedua diisi dengan kunjungan ke perpustakaan. Saat itu, tim dari FIB Unud diterima oleh pustakawan Ashley Sutherland.

Tim dari FIB mendapat penjelasan mengenai sistem kerja perpustakaan University of Melbourne. Pada saat yang sama, Dekan FIB Unud memberikan gambaran tentang Perpustakaan Lontar FIB.

Usai kunjungan itu, Dekan FIB Unud menyerahkan kenang-kenangan buku terbitan FIB Unud dalam bahasa Inggris yaitu Cross Cultural Communication: Social Harmony (2016) yang disunting oleh Prof. I Wayan Ardika. Buku ini lalu dikoleksi perpustakaan University of Melbourne.

“Mereka menyarankan agar naskah lontar yang sudah digitalisasi bisa diunggah online. Ini tantangan bagi kami,” ujar Prof. Sutji.

Kuliah Umum dan Seminar

Hari ketiga, Dekan Prof. Sutji memberikan kuliah umum bertema “Multiculturalism, Cross-cultural Understanding and Balinese Language Policy” dihadiri dosen dan mahasiswa University of Melbourne.

Prof. Sutji selama ini banyak melakukan penelitian mengenai bahasa Bali (pengajaran dan kebijakan) serta meneliti toleransi antar-etnik atau multikulturalisme di Bali. Presentasinya berkisar pada materi hasil penelitiannya selama ini.

Novita Mulyana dan Tri Ediwan yang kebetulan mahasiswa S-2 dan S-3 program linguistik FIB Unud menyajikan seminar mengenai proposal penelitiannya. Dalam kesempatan itu mereka mendapat masukan untuk penyempurnaan.

Selain itu, Tri Ediwan yang menjadi pelaksana kegiatan program Analysing Indonesia dua tahun terakhir memberikan pemaparan bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti program ini awal 2018.

 “Saya memberikan mereka gambaran pelaksanaan program sebelumnya. Mereka sudah tak sabar menunggu untuk ke Unud,” ujar Tri Ediwan.

Sementara itu, Dr. I Made Rajeg, memberikan paparan mengenai the Development of Asian Studies in Indonesia. Dr. Rajeg adalah pengelola program BIPAS/Bali International Program on Asian Studies, sebelum itu juga mengelola program pelajaran bahasa Indonesia untuk orang asing (BIPA) Fakultas Ilmu Budaya.

Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. memberikan kenang-kenangan buku kepada pustawakan Univ of Melbourne.

Kerja Sama Berlanjut

Hasil kunjungan ini bahwa kerja sama antara FIB dengan di Faculty of Arts, University of Melbourne, akan berlanjut.

Prof. Sutji menyampaikan bahwa untuk Program Analysing Indonesia awal 2018 sudah pasti diikuti 14 mahasiswa dari Melbourne dan 8 mahasiswa dari FIB Unud. Kuliah-kuliahnya akan berlangsung 7-28 Januari 2018.

Dosen pembimbing dari Melbourne tahun depan adalah Dr. Edwin Jurriens, sedangkan dua tahun sebelumnya masing-masing Prof. Thomas Reuter dan Dr. Michael Hewing.

Menurut Prof. Sutji, kerja sama akan ditingkatkan dalam bidang penelitian, joint publication, seminar, di samping yang sudah berjalan seperti pertukaran dosen dan mahasiswa (Darma Putra).