Universitas Udayana Terima Tim Monev PERMATA-SAKTI

Jimbaran - Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Transfer Kredit PERMATA-SAKTI di Universitas Udayana, Jumat (22/11/2019). 

PERMATA-SAKTI (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi) merupakan program Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti tahun 2019, yang ditujukan bagi mahasiswa di seluruh perguruan tinggi untuk memberikan kesempatan mengikuti perkuliahan yang relevan di perguruan tinggi mitra di seluruh wilayah nusantara.

Tim monev yang terdiri dari Andi Ilham Makhmud (Unhas), Afriyudianto (Kasi. Pengakuan Pembelajaran Lampau) dan Hafiz Sezario (staf Direktorat Pembelajaran) diterima oleh Kepala Biro Akademik, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Unud Drs. IGN Indra Kecapa, M.Ed di Gedung Rektorat Kampus Bukit Jimbaran. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dekan Fakultas MIPA Unud, Wakil Dekan III FIB, KTU Fakultas Pertanian, Kabag. Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kasubag dari Bagian Akademik dan Statistik serta mahasiswa Program PERMATA-SAKTI.

Universitas Udayana tahun ini menerima enam mahasiswa Program PERMATA-SAKTI yang berasal Universitas Andalas, Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Sriwijaya serta juga mengirim enam mahasiswa kepada ketiga perguruan tinggi tersebut. 

Tim Monev menyampaikan kedatangan ke Unud dalam rangka silaturahmi sekaligus melihat bagaimana pelaksanaan program Permata-Sakti di Universitas Udayana, baik kendala maupun masukan terhadap pelaksanaan program tersebut. Melalui pelaksanaan monev ini diharapkan mendapat masukan terhadap program agar ke depan pelaksanaannya menjadi lebih baik. 

Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan tiga program lainnya yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran disamping Program PERMATA, yaitu credit transfer program ke universitas luar negeri. Jumlah mahasiswa yang bisa dibiayai untuk program ini masih belum sebanyak program Permata-Sakti.