Universitas Udayana Perkuat Kolaborasi Global Melalui 2025 Tsinghua Higher Education Forum di Bali
Denpasar – Universitas Udayana melalui Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D., menghadiri kegiatan Tsinghua Higher Education Forum (HEF) 2025 yang berlangsung pada 18 Oktober 2025 di Tsinghua Southeast Asia Center, Bali. Forum ini diselenggarakan oleh Tsinghua University, salah satu universitas terkemuka dunia asal Tiongkok, dengan tema “The Future of Internationalization in Higher Education: Markets, Geopolitics, and Epistemic Justice.”
Kegiatan ini dihadiri oleh para akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi pendidikan tinggi dari berbagai negara untuk mendiskusikan arah masa depan internasionalisasi pendidikan tinggi di tengah dinamika pasar global, perubahan geopolitik, dan isu keadilan epistemik. Sejumlah tokoh pendidikan internasional lainnya yang hadir di antaranya GUO Yong (Vice Chair of Tsinghua University Council), Stella Christie (Vice Minister of Higher Education, Science, and Technology Republik Indonesia), Getachew Engida (mantan Deputy Director-General UNESCO), serta Cherie Nursalim (Co-Chair Southeast Asia Center, Tsinghua University).
Pada sesi pembukaan, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana, Prof. Ir. I Nengah Sujaya, M. Agr.Sc., Ph.D. menyampaikan sambutan mewakili Rektor Unud. Dalam sambutannya, Prof. I Nengah Sujaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tsinghua University dan Prof. Yang Bin, Vice Chancellor of Tsinghua University Council sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara, atas undangan dan kehormatan bagi Universitas Udayana untuk berpartisipasi dalam forum internasional bergengsi ini.
Beliau menekankan bahwa tema forum tahun ini mencerminkan tantangan dan peluang besar dalam dunia pendidikan tinggi global. “Internasionalisasi telah lama menjadi jalur untuk memperkaya lingkungan akademik, membuka peluang kolaborasi, pertukaran pengetahuan, serta memperkuat saling pengertian lintas negara,” ujarnya.
Prof. Sujaya menambahkan, Sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama lintas budaya, Unud juga telah meluncurkan Mandarin Proficiency Test Center (HSK Center) di bawah UPT Bahasa, bekerja sama dengan Confucius Tourism Institute (CTI). Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong pembelajaran bahasa Mandarin, memperluas pertukaran akademik dan pariwisata, serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi di lingkungan multikultural.
Menutup sambutannya, Prof. Sujaya menyampaikan pesan inspiratif, “Bali sering disebut Pulau Harmoni. Mari kita mengambil inspirasi dari semangat harmoni ini dalam dua hari dialog ke depan, agar pendidikan tinggi menjadi kekuatan untuk keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan umat manusia.”
Kegiatan berlangsung selama dua hari dan diisi dengan berbagai sesi pleno, forum paralel, serta dialog lintas budaya yang membahas topik-topik strategis seperti, Nilai dan tantangan pendidikan tinggi transnasional, Peran negara dalam pendidikan tinggi global, Pengaruh global pendidikan tinggi Asia, Difusi pendidikan teknik dan rekayasa di tingkat internasional, Internasionalisasi pendidikan tinggi berbasis teknologi dan tata kelola data, Inovasi pendidikan tinggi global dan pertukaran lintas budaya.
Sejumlah akademisi ternama turut hadir sebagai pembicara utama, di antaranya Prof. Cheng Kai Ming (University of Hong Kong), Prof. William Kirby (Harvard University), dan Prof. Simon Marginson (University of Oxford). Selain sesi pleno, forum juga menghadirkan Journal Editor–Author Workshop serta Youth Dialogue on Global Higher Education Innovation and Cross-Cultural Exchange yang melibatkan para peneliti dan mahasiswa muda dari berbagai negara.