FIB Unud Jadi Tuan Rumah International Conference OCSEAN 2025

Denpasar - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana menjadi tuan rumah pelaksanaan International Conference Oceanic and Southeast Asian Navigators (OCSEAN) 2025 bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala FIB Unud Kampus Sudirman Denpasar, Senin (21/7/2025). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unud dan terselenggara atas kerja sama Program Studi Sastra Inggris FIB Unud dengan OCSEAN's European and Partner Institutions.

Dekan FIB Unud Prof. I Nyoman Aryawibawa, SS.,MA.,Ph.D dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan konferensi ini dan merupakan sebuah kehormatan bagi FIB Unud sebagai tuan rumah acara ini. Lebih lanjut Dekan menyampaikan bahwa penelitian dalam proyek OCSEAN memiliki arti penting karena tiga alasan utama yakni pertama, kolaborasi internasional yang memperkuat jejaring akademik lintas negara, kedua, pendokumentasian bahasa-bahasa yang terancam punah, khususnya bahasa-bahasa di wilayah timur Indonesia, dan ketiga, penyusunan perspektif historis melalui kajian linguistik yang mendalam. Tidak terdapat catatan tertulis mengenai bahasa-bahasa di wilayah timur Indonesia. Namun, melalui bukti leksikal yang telah didokumentasikan serta kajian mengenai kontak antarbahasa, penelitian ini dapat membantu merekonstruksi pergerakan manusia dan interaksi antar-etnis di masa lalu. Oleh karena itu pihaknya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini.

Perwakilan OCSEAN Professor Marian Klamer dari University of Leiden menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti peserta dari Filipina, Indonesia, Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Papua Nugini, Estonia, Australia dan beberapa negara lainnya. Peserta yang hadir dari berbagai latar belakang dan pengalaman untuk mengeksplorasi antropologi, linguistik, arkeologi, genetik dan sebagainya. Melalui kegiatan ini kita berkolaborasi untuk membicarakan hal tersebut.

Sementara Rektor Unud Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, ST.,Ph.D dalam sambutannya memperkenalkan sekilas mengenai profil Universitas Udayana yang berdiri sejak tahun 1962. Lebih lanjut Rektor menyampaikan OCSEAN merupakan inisiatif yang unik dan penting, yang mempertemukan berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, arkeologi, sastra, genetika, dan banyak lagi, untuk memahami warisan yang kaya dan kompleks dari kawasan Oseanik dan Asia Tenggara. Beberapa staf akademik di Unud telah terlibat secara aktif dalam kolaborasi ini melalui kegiatan summer school di Uppsala, Swedia, dan Tartu, Estonia, serta penempatan sementara di Bristol, Inggris. Pengalaman berharga ini tidak hanya memperkaya keahlian para dosen Unud, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa OCSEAN bukan sekadar jaringan melainkan komunitas yang hidup dan berkembang, berkomitmen untuk memajukan pengetahuan melalui kerja sama internasional.

Universitas Udayana memberikan dukungan penuh terhadap pendirian Pusat Unggulan Inovasi Budaya. Pusat ini bertujuan untuk melindungi dan mendokumentasikan tradisi budaya, bahasa, ritual, seni, dan pengetahuan di tingkat lokal, regional, dan nasional. Pusat ini juga bertujuan untuk menginspirasi inovasi budaya dengan mendorong cara-cara baru dan kreatif dalam mengekspresikan dan menerapkan budaya. Upaya ini harus relevan dengan masyarakat masa kini dan tantangan di masa depan. Pusat ini akan mendukung penelitian interdisipliner serta mendorong keterlibatan dengan masyarakat. 

"Saya percaya bahwa pusat ini akan memainkan peran penting dalam memajukan studi budaya dan mendorong inovasi yang berakar pada tradisi," ujar Rektor Unud.

Melalui kesempatan tersebut Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada Konsorsium OCSEAN atas dukungan berkelanjutan yang telah diberikan, khususnya dalam bentuk hibah penelitian melalui perjanjian Marie Skłodowska-Curie No. 873207, yang telah memberikan manfaat besar bagi para dosen Unud dan memperluas kapasitas riset mereka. Rektor berharap bahwa Universitas Udayana dapat terus terlibat dalam penelitian kolaboratif dalam komunitas OCSEAN.