Sosialisasi Nilai 4 Pilar Kebangsaan Dalam Membangun Pariwisata Bali yang Berkelanjutan Berlangsung Di Unud
Denpasar – Kamis, 26 Juni 2025, sebanyak 150 mahasiswa dari Fakultas Pariwisata Universitas Udayana mengikuti kegiatan Sosialisasi Nilai 4 Pilar Kebangsaan Dalam Membangun Pariwisata Bali yang Berkelanjutan. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Bersama Agrokomplek Lt. IV, Ruang Nusantara, Jl. PB Sudirman, Denpasar.
Dalam rangka memperkuat pemahaman kebangsaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menginisiasi kegiatan sosialisasi ini sebagai bagian dari upaya internalisasi nilai-nilai luhur bangsa — Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika — di tengah tantangan globalisasi dan dinamika pembangunan nasional, termasuk sektor pariwisata.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. I Nyoman Ariana, SST.Par., M.Par., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai kebangsaan dalam pengembangan pariwisata Bali agar tetap berkelanjutan secara sosial, budaya, dan lingkungan. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ni Luh Putu Pertami Djelantik – Anggota DPD/MPR RI Perwakilan Provinsi Bali dan Prof. Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si. – Guru Besar Ilmu Pariwisata Berbasis Lingkungan, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana
Ni Luh Putu Pertami Djelantik menyoroti dinamika perkembangan pariwisata Bali sejak tahun 1994 hingga era digital saat ini. Ia mengajak mahasiswa, khususnya generasi Z, untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, serta menyiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045. Beliau juga memperkenalkan konsep Regenerative Tourism, yakni pariwisata yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Dalam paparannya, ia mengangkat isu sosial dan lingkungan seperti eksploitasi sumber daya alam, serta mengkritisi kesejahteraan pelaku pariwisata yang sering kali belum menjadi prioritas.
Sementara Prof. Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si. menekankan bahwa alam adalah sebagai stakeholder utama dalam pengembangan pariwisata Bali. Ia juga memaparkan bahwa krisis air yang telah terjadi sejak tahun 1995 merupakan ancaman nyata, dan solusi ekologis harus segera diterapkan. Menurut beliau, pelestarian budaya Bali sangat bergantung pada keberlangsungan alam, dan Tri Hita Karana — harmoni antara manusia, alam, dan roh — harus menjadi dasar dalam setiap perencanaan pembangunan pariwisata.
Melalui kegiatan ini, MPR RI bersama Universitas Udayana berharap dapat menumbuhkan semangat kebangsaan dan tanggung jawab lingkungan di kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus. Empat Pilar Kebangsaan tidak hanya menjadi fondasi bernegara, tetapi juga panduan moral dalam membangun pariwisata yang adil, beretika, dan berkelanjutan demi masa depan Bali dan Indonesia.