DISKUSI UMUM HARI WARISAN DUNIA 2019

Dalam memperingati Hari Warisan Dunia yang ditetapkan setiap tanggal 18 April, Universitas Udayana dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Perayaan Hari Warisan Dunia 2019 bertema Rural Landscape yang bertempat di Gedung Auditorium Fakultas Hukum Universitas Udayana, Rabu (24/4). Dalam kegiatan itu dilaksanakan diskusi umum dengan pembicara Dekan Pertanian Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S dan Direktur Warisan dan Diplomasi Kebudayaan Dr. H. Nadjamuddin Ramly, M.Si mengenai cara menjaga warisan dunia berupa tata kelola subak untuk menyelamatkan rural landscape (lanskap pedesaan) yang terdapat di Bali.
Sebagai pembicara dalam diskusi ini Dr. H Nadjamuddin Ramly, M.Si menjelaskan mengenai pentingnya menjaga warisan dunia. “Hari warisan dunia ini penting, untuk mengenalkan pada seluruh dunia dan generasi muda kita untuk menjaga pelestarian, perlindungan, dari warisan dunia kita, khusunya Indonesia,” jelasnya. Dimana salah satu warisan dunia yang ada di Indonesia adalah Subak yang terdapat di Bali.
Dalam diskusi ini Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S menyampaikan bahwa alih fungsi lahan subak yang berlebih dapat mengancam eksistensi subak yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. “Dengan penerapan subak sebagai warisan dunia ada dampak ekonomi yang masuk tapi harus memperhatikan konservasi sumber daya alam, konservasi lingkungan, karena tetap memelihara tri hitakarana,” jelasnya. Selain itu pemerataan infrastruktur dan sarana-prasarana yang terdapat di wilayah subak lain tidak hanya di satu tempat menjadi penting, sehingga tamu yang datang tidak terfokus di satu tempat saja. “bagaimana memeratakan infrastruktur yang ada di ke 20 lokasi subak tersebut, tidak hanya di Jatiluwih, tapi juga subak-subak lainnya. Dengan begitu masing-masing subak mendapatkan semacam keuntungan sendiri,” tambahnya.
Menurut Prof. Rai, perguruan tinggi memiliki peranan dalam hal akademik untuk dapat mengetahui, memahami, dan menguasai teknologi terkait dengan warisan budaya agar dapat terus dikonservasi dan dilestarikan.(feb)