Perkuat Diplomasi Pendidikan, Universitas Udayana Gelar Kuliah Umum Konsul Jenderal RRT
Universitas Udayana menyelenggarakan Kuliah Umum bersama Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Zhang Zhisheng, dengan tema “Indonesia–Tiongkok: Kemitraan Strategis Komprehensif Menuju Indonesia Emas 2045”, pada Jumat (12/12/2025) di Lecture Building, Kampus Jimbaran. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para dekan, dosen, mahasiswa, serta sivitas akademika Universitas Udayana sebagai bagian dari penguatan kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi.
Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghormatan atas kehadiran Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar. Ia menegaskan bahwa kuliah umum ini merupakan wujud nyata eratnya hubungan persahabatan dan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dalam bidang pendidikan, sains, dan teknologi.
“Forum akademik ini menjadi bukti kuat komitmen bersama dalam memperkuat diplomasi pendidikan serta membangun kerja sama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis tidak hanya sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai aktor penting dalam diplomasi pendidikan, penguatan sumber daya manusia, dan pengembangan ekosistem inovasi berkelanjutan. Universitas Udayana, menurutnya, berkomitmen menjadikan kerja sama internasional sebagai salah satu pilar utama pengembangan institusi melalui penguatan jejaring global, kolaborasi riset, pertukaran akademik, dan pengembangan kapasitas lintas budaya yang selaras dengan arah pembangunan nasional.
Sementara itu, dalam pemaparan kuliah umum, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Zhang Zhisheng, menyampaikan gambaran komprehensif mengenai sistem politik, ekonomi, dan sosial Tiongkok, serta arah pembangunan nasional melalui Rencana Lima Tahun. Ia menekankan bahwa kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok memiliki fondasi yang kuat dan terus berkembang secara konstruktif.
“Tiongkok dan Indonesia adalah mitra strategis yang memiliki visi pembangunan jangka panjang. Melalui kerja sama yang erat, termasuk dengan perguruan tinggi, kita dapat menciptakan manfaat nyata bagi kedua bangsa,” ungkap Zhang Zhisheng.
Konsul Jenderal juga menyoroti pentingnya penyelarasan antara inisiatif pembangunan Tiongkok dengan visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, peluang kolaborasi terbuka luas, terutama dalam bidang pendidikan, teknologi, riset, dan pengembangan sumber daya manusia. Ia menegaskan bahwa generasi muda dan kalangan akademisi memiliki peran penting dalam membangun saling pengertian, kepercayaan, serta kesinambungan hubungan Indonesia–Tiongkok di masa depan.
Kuliah umum ini juga menjadi ruang dialog strategis bagi sivitas akademika Universitas Udayana untuk memperluas perspektif mengenai dinamika global dan kerja sama internasional. Antusiasme peserta terlihat dalam sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif, membahas berbagai peluang kolaborasi konkret antara kedua negara di bidang pendidikan tinggi dan inovasi.
Melalui kegiatan ini, Universitas Udayana berharap dapat semakin memperkuat perannya sebagai pusat dialog internasional dan diplomasi pendidikan di kawasan Bali dan Indonesia secara umum. Kuliah umum ini diharapkan mampu mendorong lahirnya inisiatif kolaboratif dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memperkokoh hubungan Indonesia–Tiongkok dalam mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
