KAMI INDONESIA, KAMI PEDULI ROHINGYA

Aksi Aliansi pemuda peduli Rohingya membawa spanduk dan bendera organisasi di Jalan Sudirman Denpasar.

Denpasar – Jumat (08/09), Sejak tahun 2016 lalu santer dikabarkan terjadi kekerasan dan pembunuhan oleh pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya sebagai minoritas yang berujung pada ketidak pastian status masyarakat Rohingya. PBB juga menyebutkan perlakuan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya sebagai kejahatan kemanusiaan.

Atas hal tersebut gabuangan aliansi pemuda yang terdiri dari 20 organisasi pemuda islam Bali, seperti HMI, IMM, KAMMI, UKK FPMI, FSLDK, ANSOR, IMMM, PII, turun kejalan memadati bahu-bahu jalan raya Sudirman Robinson. “ Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami terhdap etnis Rohingya yang ditindas dan direnggut hak asasinya oleh pemerintah Myanmar” tutur Ilham koordiator lapangan aksi peduli Rohingya.

Siswa siswi SMP dan SMA turut ikut turun ke jalan dalam aksi Pemuda Peduli Rohingya.

Aksi ini diikuti oleh seratus lebih pelajar baik dari siswa siswi SMP dan SMA, maupun mahasiswa dari berbagai universitas di Bali termasuk Universitas Udayana . Aksi damai dilakukan di perempatan jalan Sudirman Robinson mulai pukul 14.00 hingga 16.00 wita melalui penggalian dana kotak peduli Rohingya pada pengendara disertai dengan.  Sebagian pemuda memeragakan aksi kekerasan yang terjadi pada etnis Rohingya oleh pemerintah Myanmar.

Selain aksi tersebut aliansi pemuda Bali peduli Rohingya menyatakan delapan sikap atas kekerasan kemanusiaan pada etnis Rohingya diantaranya adalah, 1) Mengutuk tindakan Genosida etnis Rohingya yang terjadi di Myanmar, 2) Meminta pemerintah Indonesia untu mengusir Duta Besar Myanmar di Indonesia, jika Myanmar tidak serius untuk menyelesaikan kejahatan kemanusiaan tersebut, 3) Mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, 3) Mendesak Negara anggota ASEAN memberikan sangsi diplomatic kepada Myanmar, 5) Mendesak PBB untu menekan Myanmar agar memeberikan hak-hak kewarganegaraan kepada etnis Rohingya, 6) Menyeret elit pemerintah Myanmar yang menjadi actor Intelektual Genosida ke Mhakamah Internasional, 7) Menghimbau kepadamasyarakat budha Indonesia untuk tidak terprovokasiserta tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, 8) Mengajak masyarakatdan seluruh aktivis dan pemuda se-Indonesia untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya. (Ism).