Dharma Shanti Penyepian 2017 FPMHD UNUD

Keseriusan Peserta Lomba Cerdas Cermat Pada Babak Semifinal Dalam Kegiatan Dharma Shanti Penyepian 2017 FPMHD UNUD

Denpasar -  Minggu, 23 April 2017 Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma UNUD melaksanakan kegiatan Dharma Shanti Penyepian. Kegiatan yang merupakan agenda tahunan ini dilaksanakan di ruang Nusantara Lt.4 Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman. Dharma Shanti Penyepian pada tahun ini mengambil tema “Pitresnan Okan Putun” yang bermakna kecintaan generasi muda terhadap warisan leluhur. Lomba essay, cerdas cermat, dan nyurat aksara Bali merupakan perlombaan dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini dimulai sejak pukul 08.30 WITA yang dibuka oleh Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP. selaku penasehat FPMHD UNUD. Dharma Shanti Penyepian merupakan rangkaian kegiatan memperingati hari raya nyepi. Puncaknya akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 April 2017. Untuk kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan penyelenggaraan lomba. Ada tiga perlombaan dalam kegiatan ini yaitu lomba cerdas cermat, lomba essay, dan lomba nyurat aksara Bali. Lomba cerdas cermat diikuti oleh 12 tim yang berasal dari SMA/SMK se-Bali. Kemudian lomba nyurat aksara Bali diikuti oleh 21 orang dari SMA/SMK se-Bali dengan peserta putra berjumlah 7 orang dan peserta putri berjumlah 14 orang. Lomba essay ada dua kategori, yaitu tingkat mahasiswa se-Bali dan tingkat siswa se-Bali. Untuk peserta mahasiswa berjumlah 11 orang dan peserta siswa berjumlah 17 orang. Panitia dalam kegiatan ini berjumlah 91 orang dengan waktu persiapan kurang lebih 4 bulan.

Ni Ketut Supadiati selaku ketua panitia dalam kegiatan ini mengaku mendapat banyak pelajaran yang salah satunya adalah bisa belajar memimpin. “Saya berharap untuk tahun depan bisa ditingkatkan lagi terkait dengan koordinasi antar sesama panitia:, ungkapnya.

“Persiapan kami sudah maksimal, mungkin kali ini belum beruntung karena pada lomba cerdas cermat kami terhenti di babak semifinal. Untuk kedepannya saya berharap kegiatan ini bisa ditambah lagi perlombaanya misalnya kidung. Agar para generasi muda tidak lupa dengan agama kita sendiri”, ungkap Dyah Mirayanti siswi dari SMAN Bali Mandara Singaraja yang sudah datang sejak hari kemarin. (fai)