Seminar Nasional Sastrakara 2025 Perkuat Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Kearifan Lokal

Jimbaran– Universitas Udayana melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa (BEM PM) menyelenggarakan Seminar Nasional Kebudayaan Sastrakara 2025 bertempat di Lecture Building pada Minggu (14/9/2025) dengan menghadirkan narasumber nasional yang kompeten di bidang kebudayaan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Sastrakara 2025 yang mencakup perlombaan, seminar nasional, dan pagelaran budaya.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P., M.Agr. Dalam sambutannya, Wakil Rektor menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang memiliki esensi penting dalam membangkitkan kembali rasa cinta terhadap kearifan lokal. “Seminar ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga momentum untuk merevitalisasi budaya bangsa agar tidak lekang ditelan zaman. Globalisasi bagaikan pedang bermata dua, sehingga generasi muda harus mampu melestarikan budaya Nusantara sekaligus beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Alit menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Universitas Udayana dalam melahirkan insan yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya. Ia menekankan bahwa berbudaya tidak sekadar memiliki wawasan tentang kebudayaan, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai seni dan tradisi agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. “Adat istiadat dan kearifan lokal adalah identitas dan kebanggaan kita yang harus tetap lestari, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kesejahteraan hidup,” tambahnya.

Seminar menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Prof. Dr. I Made Bandem, M.A., Putu Gede Suarya Natha, S.S., M.Hum., dan Rizki Rahma Nurwahyuni, S.Pd. yang memberikan pemaparan mendalam mengenai kebudayaan Nusantara serta strategi pelestariannya. Para peserta yang hadir secara luring maupun daring melalui Zoom Meeting diajak untuk aktif dalam sesi diskusi guna memperkaya wawasan.

Wakil Ketua BEM I Ketut Indra Adiyasa, dalam laporannya menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, BEM PM Unud berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam menjaga tetamian leluhur serta kelestarian budaya, tidak hanya di Bali tetapi juga di Indonesia. “Kami berharap Sastrakara 2025 dapat menjadi wadah edukatif dan inspiratif bagi generasi muda dalam menjaga kearifan budaya bangsa,” ungkapnya. Dengan adanya Seminar Nasional Kebudayaan Sastrakara 2025, pihaknya berharap semangat kebudayaan tetap terjaga, sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam menjaga marwah kearifan lokal sebagai benteng dalam menghadapi tantangan integrasi global.