TCI Fakultas Pariwasata Unud Fasilitasi Peningkatan Kompetensi Berbahasa Mandarin Pemandu Wisata di Bali

Tourism Confucius Institute (TCI) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (Unud) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya untuk anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. Kegiatan pengabdian berupa kelas pelatihan bahasa Mandarin itu dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Dr. I Wayan Suardana, SST. Par., M. Par., pada Selasa (5/7/2022) di Ruang Nusantara Gedung Agrokompleks, Kampus Sudirman, Denpasar.

Ketua TCI Fakultas Pariwisata Unud, Dr. Drs. I Made Sendra, M.Si dalam laporannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk tindak lanjut penandatanganan LoI (Letter of Intent) antara Dekan Fakultas Pariwisata dengan Ketua DPD HPI Bali. Pelatihan tersebut diikuti 86 peserta yang berasal dari berbagai divisi yang berminat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin seperti divisi guide Jepang (25 orang), guide Korea (24 orang), guide Rusia (12 orang), guide Prancis (8 orang), Guide Inggris (7 orang), guide Belanda (6 orang), dan guide Jerman (2 orang).

“Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan. Melalui pelatihan ini diharapkan seluruh peserta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin dan juga memahami budaya Tiongkok,” ujarnya.

Merujuk data  kunjungan wisatawan ke Bali, sebelum pandemi Covid-19 wisatawan China telah menjadi pasar wisata dominan di Bali. Jumlah kunjungan wisatawan China langsung ke Bali mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2008 – 2015. Pada tahun 2008, wisatawan China menduduki peringkat kelima tertinggi. Kemudian pada 2012, mereka tertinggi kedua setelah turis Australia. Posisi ini bertahan hingga tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2017 wisatawan Tiongkok menjadi peringkat 1 hingga tahun 2019.

“Berdasarkan data kuesioner online di China selama pandemi Covid-19, Bali masih menjadi destinasi favorit wisatawan China. Kami berharap, Republik Rakyat Tiongkok akan membuka perbatasannya untuk penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia, khususnya Bali, sebelum dilangsungkan KTT G20,” kata Made Sendra.

Dengan adanya pelatihan ini, Dekan Fakultas Pariwisata berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan Tiongkok. “Guide lokal Bali adalah sebagai corong, sebagai duta pariwisata Bali. Tetap harus memegang culture tourism sebagai identitas pariwisata Bali. Jadi, pemandu wisata tidak hanya harus bisa berbahasa, tetapi bisa menyampaikan konten budaya Bali dengan baik,” kata Wayan Suardana.

Ketua DPD HPI Bali, I Nyoman Nuarta, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada panitia yang sudah mengerjakan perjanjian yang telah disepakati antara HPI Bali dengan Fakultas Pariwisata Unud terkait peningkatan kompetensi berbahasa Mandarin pemandu wisata di Bali. Dia pun mengakui, kebutuhan pramuwisata untuk wisatawan dari Tiongkok sangat besar. “Pelatihan ini pilot poject pertama, mudah-mudahan ini membawa pengaruh positif bagi teman-teman yang lain agar pada segmen wisatawan Tiongkok ini ada perbaikan perilaku dalam pemanduan,” harapnya.