HI Bangun Keakraban dengan Ulas Isu HI bersama-sama dalam IRD

Belum lama ini, Prodi Hubungan Internasional (HI) rangkul seluruh civitasnya dengan cara yang cukup memiliki edukasi, yakni menggelar acara diskusi yang dinamakan IRD (Internasional Relations Discussion). Acara IRD yang digelar pada Jumat (7/10) ini merupakan acara IRD yang ketiga kalinya, dan nyatanya memang mampu menggandrungi banyak peserta. Acara yang dinaungi oleh HMPS KOMAHI ini dilaksanakan di Gedung C, FISIP, Udayana.  Adapun alasan digelarnya diskusi ini menurut Moses Harazaki, selaku ketua KOMAHI, adalah agar selaku mahasiswa HI, haruslah kiranya kian hari kian ‘awas’ dengan isu-isu yang hadir dalam kancah internasional dan sekaligus diskusi ini mampu membantu mendukung kegiatan perkuliahan. Oleh karena bahasan diskusi nya sangat sinkron dengan yang ada dalam perkuliahan sehari-hari.

 Acara yang dihadiri oleh 50 peserta ini dimulai dengan perkenalan tutor, yang mana para tutor ini merupakan mahasiswa-mahasiswi HI mulai dari angkatan 2013 hingga 2015. Para tutor ini dipilih berdasarkan peminatannya akan isu yang kelak akan dibahas. Setelah pengenalan tutor, lalu peserta membagi diri menjadi delapan kelompok yang masing-masing kelompok dipimpin oleh satu hingga dua tutor. Dengan sistem diskusi seperti ini, antar peserta yang mungkin sebelumnya belum saling mengenal akhirnya bisa membangun pertemanan dan berbagi isu serta pandangannya akan isu tersebut satu sama lain, dan tentu nya sangat mampu membantu mengasah intelektualitas para peserta.

Diskusi ini membahas isu yang sesuai dengan tema sosiologi dalam hubungan internasional dan kooperasi antarnegara. Lebih spesifik kepada kooperasi oleh karena dalam sosiologi juga mengulas bagaimana itu kooperasi. Merupakan sebuah tema yang ringan oleh karena IRD ini memang ditargetkan terutama untuk civitas yang masih sangat awam dalam hubungan internasional. Lalu setelah sesi diskusi dengan masing-masing kelompok, kegiatan selanjutnya dan merupakan kegiatan penutup adalah dilakukannya sesi debat yang terdiri dari dua sisi, yakni sisi pro dan kontra. Dimana pihak pro disini pro dengan kerja sama (liberalism) dan kontra menentang kerja sama (realism). (silya)