Pascasarjana Unud Kunjungi Yamaguchi University Jepang Untuk Penguatan Kerjasama

Setelah menempuh perjalanan darat dari kota Beppu ke kota Yamaguchi dengan kereta Shinkansen sejauh 200 kilometer, tim Program Pascasarjana (PPS) Universitas Udayana (Unud) tiba di Yamaguchi University (YU), Jepang pada hari Rabu, 11 Oktober 2023. Tim kunjungan kerjasama PPS Unud ke Jepang dipimpin langsung oleh Direktur Program Pascasarjana Unud, Prof. Dr. Ir. I Wayan Budiasa, S.P., M.P., IPU, ASEAN Eng, yang disertai Wakil Direktur Bidang Umum, Keuangan dan Kerjasama, Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, SH., MH., Koordinator Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Prof. Ir. Ida Ayu Astarini, MSc., PhD., dan Koordinator Unit Pengelola Informasi dan Kerjasama (UPIKS) Pascasarjana, Dr. Ir. Ngurah Indra ER, ST., MSc.




Tim kerjasama PPS Unud dijemput langsung oleh Associate Prof. Takahiro Osawa, yang sudah sangat lama menjalin kerjasama dengan Unud, serta Bapak Masahiro Ueda dari International Planning Section, International Exchange Division, YU. Tim PPS Unud, yang diterima siang hari, langsung diajak berkeliling sebagian kampus YU sebelum ditemani santap siang di restoran kampus yang dipenuhi civitas YU, baik dosen-dosen maupun mahasiswa.




Setelah makan siang, Tim PPS Unud diterima di Kantor Kerjasama Internasional YU oleh Prof. Ikufumi Tomimoto, yang merupakan Advisor to the Vice President for International Affairs YU. Turut juga menerima adalah Bapak Hiroyuki Tanaka yang adalah Director of International Affair Division YU. Tim PPS Unud diterima dengan hangat dan penuh kekeluargaan, dan pembicaraan dimulai dengan Prof. Tomimoto memberikan gambaran mengenai YU dan kerjasama internasional yang telah dilakukan oleh universitas negeri Jepang, yang awal berdirinya berupa sebuah sekolah swasta pada 1815, tersebut. Prof. Tomimoto juga mengingatkan kembali bagaimana Unud dan YU telah sekian lama membina kerjasama, dimana terdapat cukup banyak dosen-dosen Unud yang juga merupakan alumni YU. Beliau juga menekankan bagaimana YU dan kota Yamaguchi merupakan tempat yang nyaman, aman, dan cukup murah untuk studi jika dibandingkan dengan universitas-universitas lain di kota-kota besar di Jepang. Di kesempatan selanjutnya, Prof. Budiasa menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan dan kesempatan berdiskusi yang diberikan, sembari bercerita juga bagaimana sebelumnya telah sempat juga berbincang dengan tim YU sewaktu kunjungan ke Unud dalam rangka The 2nd Yamaguchi University Indonesia Alumni International Symposium. “Waktu itu kami berjanji akan datang ke Yamaguchi untuk pembicaraan lebih lanjut dalam rangka penguatan kerjasama dengan Program Pascasarjana Unud khususnya. Hari ini janji itu kami tepati dengan datang langsung kesini”, tegasnya. Direktur Pascasarjana tersebut juga memberitakan kepada Prof. Tomimoto dan tim bahwa saat ini PPS Unud telah menambah dua program studi (prodi) baru, yakni Program Magister Hukum Kesehatan (MHKes) dan Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan (MPKB) yang siap menjalin kerjasama baru dengan prodi-prodi terkait di YU. Diskusi berlanjut dengan pembicaraan yang lebih fokus pada bagaimana bentuk-bentuk kerjasama baru tersebut dapat terlaksana.




Selepas dari kantor kerjasama internasional YU, tim PPS Unud, dengan diantar oleh Associate Prof. Takahiro Osawa, melanjutkan maksud kunjungan dengan menyempatkan diri bertemu dengan empat orang mahasiswa pascasarjana asal Indonesia yang sedang menempuh studi di YU. Mereka tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) YU. Salah satu yang menyempatkan untuk bertemu adalah, Gede Adi Wiguna Sudiartha, seorang mahasiswa doktoral yang juga dosen muda prodi Teknik Lingkungan Unud. Gede Adi saat ini sedang menempuh riset bidang Wastewater Treatment converted to Energy.  Pertemuan dalam bahasa Indonesia ini tentu diselingi dengan gelak tawa seperti umumnya kolega sesama Indonesia yang sudah lama tak jumpa. Diskusi diisi dengan mendengarkan pengalaman mereka selama menempuh studi di YU, termasuk kendala-kendala yang ada untuk menjadi masukan perbaikan. Tim PPS Unud juga menyempatkan memberikan arahan serta suntikan semangat agar mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik dan tepat waktu. Di akhir, pertemuan ditutup dengan photo bersama.  




Selanjutnya, tim PPS Unud diantar menuju kantor utama (gedung rektorat) YU tempat pertemuan dijadwalkan dengan President of YU yang secara khusus menyediakan waktunya untuk berjumpa. Prof. Yukio Tanizawa, M.D., Ph.D., President of YU, mengucapkan selamat datang kepada Tim PPS Unud dan menyatakan sangat gembira menerima kunjungan balasan setelah sebelumnya beliau dan tim berkunjung ke Unud pada bulan September 2023. “Sangat senang kembali berjumpa dengan sahabat kami dari Bali”, ungkapnya. Prof. Tanizawa dalam sambutannya menekankan kembali pentingnya kerjasama yang sudah ada dengan Unud untuk terus dijalin dan dikuatkan. Prof. Budiasa dalam sambutannya juga mengungkapkan hal yang sama mengenai pentingnya kerjasama dengan YU. Khususnya dengan PPS Unud, Prof. Budiasa menjelaskan kembali bagaimana prodi-prodi baru, yang sudah ada maupun yg sedang digarap pembentukannya, sangat membutuhkan bandingan dan masukan dari YU disamping keterlibatan secara langsung dari akademisi YU, baik dalam pendidikan maupun penelitian. Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika pada kesempatan yang diberikan juga menegaskan bagaimana Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilanjutkan dengan Implementation Agreement (IA) menjadi sangat penting bagi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) PPS Unud, disamping MoU yang sudah ada antara Unud dengan YU. “Kami berharap, pembicaraan saat ini dan diskusi yang lebih detail selanjutnya dapat segera mengerucut menjadi PKS dengan PPS Unud dan IA dengan prodi-prodi yang ada didalamnya”, tegasnya. Sementara Prof. Ida Ayu Astarini, sebagai koprodi S2 Ilmu Lingkungan, mengungkapkan keinginan untuk mendetailkan rencana double-degree atau pun dual-degree dengan prodi yang ada di YU. “Terdapat beberapa konsentrasi di S2 Ilmu Lingkungan selain bidang remote sensing yang sudah lama bekerja sama dengan YU. Untuk itu pemetaan kurikulum yang dapat memperlancar jalan menuju terwujudnya double-degree atau pun dual-degree harus segera didiskusikan”, pintanya. Dr. Ngurah Indra juga berkesempatan bertanya mengenai keberadaan mata kuliah Sustainability Science pada kurikulum pascasarjana YU. “Kami di Unud telah menetapkan mata kuliah wajib Ilmu Keberlanjutan pada kurikulum semua program studi pascasarjana di Unud. Untuk itu shared-lecture terkait mata kuliah tersebut dapat memperkaya kedua belah pihak”, ucapnya. Prof. Tomimoto secara spesifik menjawab pertanyaan tersebut, bahwa YU juga memiliki mata kuliah dan ahli-ahli pada bidang tersebut, sehingga kerjasama pengajaran maupun penelitian sangat dimungkinkan. Pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam tersebut diakhiri dengan tukar menukar cinderamata dan photo bersama.






Keramahtamahan tim YU tidak berhenti disana, karena pada malam harinya tim PPS Unud kembali diundang oleh President YU dan tim untuk makan malam bersama di sebuah restoran sushi di daerah Yudaonsen yang sangat dekat dengan hotel tempat tim PPS Unud menginap. Sebuah bentuk saling hormat menghormati yang sangat berkesan dari dua universitas yang sudah dan tentunya akan terus menjalin serta membina hubungan kerjasama yang semakin erat. (nie)