Diramaikan oleh Peneliti se-Indonesia, BICoSP Wadahi Pengembangan Keilmuan Sosial dalam Era Digital

Denpasar, Terdapat 197 naskah yang dipresentasikan berkaitan tentang tema besar “The Future of Social and Political Sciences in a Networked Society for Sustainability.” BICoSP yang diselenggarakan FISIP Udayana hadir sebagai platform kolaborasi, pembelajaran, dan menghasilkan pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti. (10/07/2023)

 

Pasca pemaparan keynote speaker pada “Bali International Conference on Social and Political Sciences” atau BICoSP, agenda dilanjutkan dengan parallel session yang berupa presentasi naskah para peserta. Tercatat terdapat 197 naskah yang berhasil presentasikan oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan, seperti dosen, mahasiswa, dan peneliti dari berbagai institusi.

 

Pada sesi ini, peserta konferensi diarahkan untuk bergabung ke dalam 12 room Webex yang disesuaikan dengan sub-tema naskah. Adapun sub-tema dari BICoSP 2023, seperti information and big data; information society; policy and e-government; social innovation and collaboration; democracy and participation; election and political party; gender equality and women empowerment; human rights, social justice and social movement; globalization and digital diplomacy, social resillience and conflict resolution; media, journalism, and digital literacy; serta information technology and communication. Tiap ruangan telah dipandu oleh 12 moderator yang berasal dari dosen dan alumni di lingkungan FISIP Udayana.

 

Masing-masing peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan naskahnya selama 7 menit, yang disusul dengan sesi tanya-jawab. Setelah aktivitas presentasi, peserta diarahkan ke main room untuk agenda penutup oleh Ketua BICoSP 2023, Putu Nomy Yasintha, S.Sos.,M.PA, dan pengumuman best presenter. Dalam penutupannya, Nomy Yasintha mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu dalam menyukseskan kegiatan konferensi internasional perdana ini, dan apresiasi juga diberikan kepada para peserta dan mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

 

Adapun 12 best presenter dari masing-masing sub-tema, sebagai berikut:

1. Rahmawati, Andi Alimuddin Unde, dan Tuti Bahfiarti, dengan judul “Privacy in Online Dating: A Communication Privacy Management Perspective” dari Universitas Hasanuddin;

2. Afifah Anjani, Fransiska Timoria Samosir, dan Lailatus Sa’diyah, dengan judul “Empowering Women's Literacy Through Buibu Online Community Read Book Club Books” dari Universitas Bengkulu;

3. Rudi Candra, dengan judul “Constructivism Analysis of the US Foreign Policy of the Donald Trump Regime: A Case Study of Islamophobia” dari Universitas Darussalam Gontor;

4. Aliya Hamida, dengan judul “Community-Based Empowerment Model for Single Mothers: A Case Study of Rumpun Nurani's Initiatives in Yogyakarta” dari Universitas Teknologi Yogyakarta;

5. Ni Nyoman Clara Listya Dewi dan Tunjung Wijanarka, dengan judul “Democratic Transition in Myanmar & Thailand: Road Back to Democracy or Stepping Out” dari Universitas Udayana;

6. Dinar Safa Anggreni, dengan judul “The Path of Women's Power in Elections: Case Studies of Women’s Victory in South Sumatra” dari Politeknik APP Jakarta;

7. Dian Aditya Ning Lestari, Dr. Ery Iswary M. Hum, dan Dr. Muhammad Tamar, dengan judul “The Role of Social Media in the Transition of Gender Inclusive Values in South Sulawesi: Sociopolitical Analysis for Sustainability” dari Universitas Hasanuddin;

8. Magello Rainer B Fenis, dengan judul “The Militaristic Pandemic Response of Duterte: How Did it Affect Social Movements?” dari Universitas Islam Internasional Indonesia;

9. Anak Agung Mia Intentilia, dengan judul “Knowledge Diplomacy in EU-ASEAN Collaboration: Opportunities and Challenges” dari Universitas Pendidikan Nasional;

10. Vikry Reinaldo Paais dan Megiridha Loppies dengan judul “Cultural Violence: An Overview of Islam-Christian Relationship in Ambon as a Post-Conflict Society” dari Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Cenderawasih;

11. Maudy Noor Fadhlia, dengan judul “The Role of Media During the Period of Democratic Transition in Southeast Asia” dari Universitas Sriwijaya;

12. Monika Sri Yuliarti, dengan judul “Women, Technology, and SDGs: The Use of ICT in The Empowerment of ‘Ibu Profesional’ Community during COVID-19 Pandemic” dari Ewha Womans University;

 

Terakhir untuk menutup konferensi, seluruh peserta diajak untuk melakukan sesi foto bersama. Mewakili seluruh komite, Nomy Yasintha berharap konferensi ini tidak hanya menjadi platform untuk kolaborasi, pembelajaran, dan menghasilkan pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti, tapi juga dapat membangkitkan diskusi yang menggugah pikiran dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil. (Ritaro)