MENUJU BALI GO ORGANIK, BEM FP UNUD GELAR DISKUSI PERTANIAN

MENUJU BALI GO ORGANIK,  BEM FP UNUD GELAR DISKUSI PERTANIAN

Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S saat memberikan pemaparan pada diskusi Hari Pangan di Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman

Denpasar – Selasa (16/10), Badan Eksekutif  Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana gelar diskusi Hari Pangan bertemakan “Bali Go Organik”. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Agrokomplek Kampus Sudirman ini dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Unud, dosen pendamping BEM FP Unud, dan perwakilan mahasiswa fakultas pertanian yang ada di Bali.

I Koman Gede Suweca Harta, ketua panitiayang sekaligus anggota Bidang Kajian VI Kajian Strategi BEM FP Unud menjelaskan tujuan dilaksanakannya diskusi ini adalah untuk menambah wawasan dalam bidang pertanian, selain itu juga untuk meningkatkan pemahaman mengeni Bali Go Organik.

“Bali Go Organik merupakan salah satu program pemerintah, jadi melalui diskusi ini kita dapat membahas mengenai permasalahan-permasalah dalam bidang pertanian khususnya dalam mewujudkan Bali Go Organik” kata Komang Gede Suweca.

Mahasiswa saat bertanya kepada pemateri di gedung Agrokomplek Kampus Sudirman Unud.

Lebih daria itu, dalam smbutannya ia berharap kegiatan-kegiatan diskusi seperti ini bisa terus dilaksanakan, terutama dilingkup organisasi mahasiswa.

“Mahasiswa tidak cukup beraksi dengan membuat orasi-orasi dan turu ke jalan, namun mahasiswa juga harus dapat memberikan solusi untuk memcahkan suatu permasalahan, salah satunya adalah melalui diskusi” katanya.

Untuk memperluas kajian diskusi “Bali Go Organik” ini, telah hadir pula tiga pembicara ahli dalam bidang pertanian, yakni Ir. Wayan Sunarta,M.P. Kepala Bidang TPH Dinas Pertanian Provinsi Bali, Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S. selaku akademisi sekaligus dosen FP Unud, dan terakhir adalah I Dewa Nyoman Darmayasa, Sp.,Mp. Praktisi yang aktif dalam bidang pertanian.

Dalam pemaparannya, para pembicara tersebut menjelaskan mengenai betapa pentingnya pertanian organik di Bali, dilihat dari segi kesehatan dan keberlangsungan ekosistem. Dari pemerintah telah menyiapakn program-program untuk menuju Bali Organik, namun hal ini masyarakat yang masih belum konsisten dalam menjalankannya. Hal tersebut dapat dilihat melalui petani yang sudah menggunakan sistem pertanian organik namun kembali lagi pertanian menggunakan pupuk kimia. (Ism)