Universitas Udayana Gelar FGD Tahap II untuk Mematangkan Kebijakan Tata Kelola Riset dan Pengabdian
Focus Group Discussion (FGD) Tahap II mengenai Evaluasi dan Penguatan Tata Kelola Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat kembali diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana pada Jumat, 21 November 2025, bertempat di Bali Dynasty Resort, Kuta. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari FGD Tahap I yang dilaksanakan pada 6 November 2025, yang sebelumnya telah menghasilkan berbagai masukan strategis dalam penyempurnaan skema hibah, evaluasi pelaksanaan program, serta penguatan arah kebijakan riset dan pengabdian kepada masyarakat.
Acara dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Udayana, Prof. Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P., M.Agr., yang hadir mewakili Rektor Universitas Udayana. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa FGD ini menjadi ruang strategis bagi upaya penguatan tata kelola riset di Universitas Udayana. Beliau menyampaikan, “Panduan yang kita susun harus selaras dengan kebijakan nasional, sejalan dengan visi universitas, dan yang terpenting mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat, pemerintah, serta dunia usaha dan industri.”
Ketua LPPM Universitas Udayana, Prof. Dr. drh. I Nyoman Suartha, M.Si., turut menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya proses validasi kebijakan yang dibahas dalam FGD Tahap II ini. "Kami berharap seluruh masukan dari para pemangku kepentingan dapat menjadi dasar kuat dalam penyusunan panduan yang lebih relevan, aplikatif, dan responsif terhadap kebutuhan daerah maupun nasional,” ungkapnya. Beliau juga menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh peserta dari unsur BRIDA, akademisi, pemerintah daerah, dan mitra industri.
FGD ini menghadirkan paparan dari Ketua Tim Revisi Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si., M.Si., Ph.D., yang menyampaikan hasil formulasi kebijakan berdasarkan masukan FGD Tahap I. Paparan tersebut memberikan gambaran mengenai arah kebijakan riset yang lebih terintegrasi dan responsif, sekaligus menyiapkan landasan bagi proses validasi akhir sebelum finalisasi Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XI.
Selanjutnya, diskusi kelompok terfokus dilaksanakan dalam beberapa sesi yang melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, pusat studi, pemerintah daerah, serta dunia usaha dan industri. Melalui proses diskusi yang intensif, peserta berhasil menyusun sejumlah rekomendasi yang akan menjadi dasar penyempurnaan kebijakan tata kelola hibah penelitian dan pengabdian. Kegiatan ini juga menjadi wadah penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung implementasi Kampus Berdampak.
Dengan terselenggaranya FGD Tahap II ini, Universitas Udayana menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu penelitian, memperkuat tata kelola yang terstruktur, dan memastikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat dan daerah. Hasil dari FGD ini akan menjadi pijakan strategis dalam penyusunan Panduan P2M Edisi XI Tahun 2025, yang diharapkan mampu mendukung pencapaian kinerja dan reputasi Universitas Udayana di tingkat nasional maupun internasional.
