SAATNYA GENERASI MUDA YANG BERKARYA SEMINAR NASIONAL PERSATUAN MAHASISWA ADMINISTRASI NEGARA

Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra Wali Kota -  Kota Denpasar saat menerima piagam penghargaan menjadi pembicara dari panitia penyelenggara Seminar Nasional “Generasi Muda Berkarya untuk Perubahan” oleh mahasiswa dan Kepala Program Studi Adminstrasi Negara Universitas Udayna.

Denpasar – Sabtu (06/05), Program studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana gelar seminar Nasional dengan tema “Generasi Muda Berkarya Untuk Perubahan” di gedung Aula Pasca Sarjana Kampus Sudirman. Selain untuk melaksanakan program kerja tahunan Persatuan Mahasiswa Administrasi Negara Universitas Udayana, seperti yang disampaikan oleh Hery Fernandes selaku ketua panitia, seminar ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi kepada generasi untuk berkarya bagi bangsa terutama dalam bidang politik, pembangunan serta ranah publik.

Ni Wayan Supriliyani, S.Sos.,M.AP, Kaprodi Administrasi Negara dalam sambutannya menuturkan, untuk melakukan perubahan diperlukan adanya ide-ide kreatif dan inovasi dari kalangan pemuda sebagai penerus banngsa. Kerja jujur menjadi modal utama dalam melakukan perubahan. Jangan hanya bergantaung ingin menjadi pegawai atau PNS saja namun mulailah berfikir untuk berdiri sendiri menjadi entrepreneur.

 Pembukaan Seminar Nasional “Generasi Muda Berkarya untuk Perubahan”oleh Ketua Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ni Wayan Supriliyani, S.Sos.,M.AP.

Selain dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Universitas, jajaran dekanat, Kepala Program Studi serta dosen-dosen dari Prodi Administrasi Negra, seminar kali ini juga turut menghadirkan dua pembicara terkemuka yakni Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra Wali Kota -  Kota Denpasar dan Budiharjo Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu Persatuan Wartawan Indonesia (Mapilu- PWI) Bali.

Saat pemaparannya Rai Mantara menyampaiakan, perubahan yang terjadi harus meliputi semua lapisan dan aspek baik dalam pemerintah maupun masyarakat. Dalam hal ini Generasi muda sebagai tonggak perubahan sangat dibutuhkan akan perannya. Di era digital ini pemuda sudah menikamti perubahan tinggal kapan mau membuat perubahan, katanya.

Sudah tidak asing lagi bila kebanyakan pemuda zaman sekarang cenderung lebih memilih ponsel dari pada televisi dan buku sebagai media informasi. Lebih suka online dari pada membaca. Bukan lagi zaman elektronik, saat ini lebih dikenal dengan zaman digital yang semuanya serba cepat.

“Era digital zaman sekarang secara tidak langsung telah memberikan pengaruh yang begitu cepat pada sel-sel tubuh manusia. Semuanya serba ponsel. Ini juga perubahan. Namun kadang kita tidak disadarkan bahwa itu semua telah merubah diri kita. Tinggal kita melihat ini sebagai apa, tantangan, peluang, kekuatan atau kelemahan. Berkarya lah sesuai karakterstik. Sekecil apapun usahamu untuk berkarya disitulah ada perubahan ” Tambah Rai Mantra.

Lebih dari itu Budiharjo mengatakan, era digital sekarang sama dengan demokrasi. Semua dibebaskan. Larangan untuk berpendapat sudah terhapuskan. Terlebih dengan adanya media sosial yang penuh akan tumpukan berita yang kebenarannya belum tentu akurat.

Berkaitan dengan hal tersebut Budiharjo berpesan kepada generasi muda untuk melek media. Yang berarti bahwa sebagai pembaca harus bisa memilih dan memilih berita yang benar. Sebagai pengguna media sosial bukan hanya membaca dan menerima informasi namun juga dapat memberikan informasi yang bermanfaat.

Sudah saatnya generasi muda untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Tidak hanya sekedar cukup tahu melalui informasi dari media saja namun juga harus bisa memberikan solusi yang solutif untuk bangsa. Bukan pemuda lagi bila masih berpangku tangan. Segala kemudahan sudah ada ditangan tinggal pemuda itu sendri yang akan menntukan dan memutuskan untuk berkarya akan perubahan atau diam. (Isma).

Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra Wali Kota -  Kota Denpasar saat memberikan materi seminar.

Budiharjo Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu Persatuan Wartawan Indonesia (Mapilu- PWI) Bali saat memberikan materi seminar.