Putra Asli Maumere berhasil Meraih Gelar Doktor Linguistik di FIB Unud

Salah satu karyasiswa Program Doktor Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, seorang kelahiran Maumere berhasil meraih gelar doktor pada Selasa, 17 Oktober 2023. Bertempat di ruang Auditorium Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra.

 

Promovendus Bernama Yohanes Paulus Florianus Erfiani, S,Pd., M.Pd. dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul “MAJAS WACANA PERKAWINAN ADAT GUYUB TUTUR MANGGARAI : SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN” di hadapan dewan penguji. Dia lulus sebagai doktor Ke-200 pada Fakultas Ilmu Budaya dan doktor ke-222 Prodi Linguistik FIB Unud.

Ujian promosi doktor dipimpin oleh ketua sidang Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A. dengan anggota: Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum. (Promotor); Prof. Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum. (Kopromotor 1); Prof. Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, S.S., M.Hum. (Kopromotor 2), Prof. Dr. Drs. I Nyoman Sedeng, M.Hum., Prof. Dr. Dra. Ni Wayan Sukarini, M.Hum., Prof. Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum., Dr. Ketut Widya Purnawati, M.Hum.

Dalam presentasinya, promovendu Yohanes Paulus Florianus Erfiani menyampaikan bahwa yang menjadi latar belakang untuk mengangkat judul “MAJAS WACANA PERKAWINAN ADAT GUYUB TUTUR MANGGARAI : SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN” yaitu perkawinan adalah suatu sistem yang tidak hanya mengenai penyatuan calon suami istri, tetapi juga menyangkut suku dan masyarakat adat. upacara perkawinan dilakukan dengan tiga model di negara RI, yaitu secara kenegaraan, keagamaan dan tradisional. Guyub tutur Manggarai juga menerapkan tiga model upacara perkawinan yaitu secara kenegaraan, keagamaan, dan tradisional. Perkawinan adat GTM dibagi menjadi 3 yaitu Cangkang, Tungku dan Cako. Ketiga RPAGTM memiliki prosesi yang serupa yang biasa disebut dengan ritual wagal yang dipimpin oleh tetua adat dengan menuturkan Bahasa ritual kepada tuhan, leluhur dan sesama. Bahasa Ritual yang digunakan pada RPAGTM berbeda dengan Bahasa sehari-hari.

Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut promovendus menyusun 4 rumusan masalah yaitu jenis-jenis dan makna Majas apakah yang ditemukan dalam WPAGTM, Imageri apakah yang terungkap dalam WPAGTM, Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam WPAGTM dan Bagaimanakah pandangan dunia GTM yang terkandung dalam WPA.

 

Makna Disertasi

Penelitian yang diangkat oleh promovendus merupakan penelitian yang mengkaji tentang interelasi, interkorelasi dan interdepedensi bahasa dan kebudayaan. Teori linguistik kebudayaan Palmer menjadikan hasil penelitian berbeda dengan dengan penelitian yang sudah ada. Palmer melihat hubungan bahasa dan kebudayaan melalui tataran linguistik dan imajeri. Tataran linguistik tampak pada symbol verbal, sedangkan imajeri berhubungan dengan struktur kognitif yang berada pada pikirin penutur bahasa yang bersangkutan, sehingga simbol verbal yang tampak pada tataran linguistik adalah refleksi imajeri itu sendiri

Hasil penelitian dari disertasi promovendus berhasil menyikap imajeri penutur Bahasa Manggarai, misalnya imajeri religious, sosial budaya, idiologis, magis, teologis. Disamping itu ditemukan nilai-nilai Bahasa dan pandangan dunia yang semuanya itu dibalut dalam beberapa majas.

Kebaruan penelitian ini adalah ditemukannya semua ungkapan majas yang ada dalam wacana perkawinan adat Manggarai. Selain itu, majas yang dominan adalah metafora.