FISIOLOGI OLAHRAGA PADA KERBAU PACUAN

Pacuan kerbau dengan istilah loakl makepung merupakan suatu atraksi adu kecepatan lari atau pacuan dari pasangan-pasangan kerbau pada suatu lintasan pacu sepanjang lebih kurang satu kilometer. Pasangan-pasangan kerbau jantan yang digunakan sebagai hewan pacuan berasal dari kerbau-kerbau yang terpilih atau terseleksi didasarkan atas pengamatan dan pengalaman oleh pemiliknya. Kerbau-kerbau tersebut dipelihara yang pada awalnya digunakan sebagai ternak kerja untuk membantu mengolah lahan-lahan pertanian terutama lahan persawahan.

Musim hujan yang terjadi di Kabupaten Jembrana tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di indonesia. Musim hujan dimulai sekitar bulan Oktober sampai bulan Maret, Sedangkan musim kemarau mulai pada bulan April sampai bulan September. Pada musim hujan atau saat petani turun bekerja di sawah, kerbau-kerbau digunakan sebagai ternak kerja untuk mengolah lahan-lahan sawah pemiliknya. Bagi petani yang memiliki kegemaran makepung, mereka akan memanfaatkan kerbau-kerbaunya untuk kompetisi dalam lomba makepung yang diadakan sekitar bulan Juni sampai Agustus setiap tahunnya.

Atraksi makepung dimulai sekitar tahun 1880-1890 dan sekitar tahun 1696-1962 sudah terbentuk kelompok-kelompok makepung di tiap-tiap desa tertentu di Kabupaten Jembrana. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1968 terjadi pembagian wilayah makepung menjadi dua kelompok (blok) yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Kedua wilayah blok makepung dibatasi oleh sungai ijogading yang melintas di tengah-tengah kota Negara dan secara kebetulan pula membelah seakan Kabupaten Jembrana terbagi dua, belahan barat dan belahan timur. Pada tahun 1968 merupakan awal dari campur tangan pemerintah daerah terhadap makepung, karena bagaimanapun kejadian ini sangat menarik dan langka sehingga diharapkan dapat menarik bagi kunjungan wisatawan. Setiap tahunnya semenjak tahun 1982 diadakanlah kejuaraan antar kelompok untuk memperebutkan Piala Gubernur (Gubernur Cup) yang dilangsungkan sekitar bulan Agustus. Pertandingan di dalam blok baru pertama kali dilaksanakan pada tahun 1997, tetapi pertandingan di antara sub blok tidak memperebutkan piala tetapi lebih ditekankan sebagai penentuan peringkat yang lebih baik. Sebagai garis pembatas Sub Blok Utara dan Sub Blok Selatan adalah jalan Raya Denpasar-Gilimanuk (Sumadi et al., 2006).

Usaha untuk meningkatkan kinerja atau prestasi kerbau-kerbau yang digunakan dalam atraksi pacuan, perlu dilakukan melalui seleksi ukuran dimensi tubuh, meningkatkan mutu dan jumlah pakan yang diberikan serta disertai dengan latihan. Pada umumnya petani melakukan seleksi serupa pada kerbau hanya sebatas pengamatan visual saja tanpa didasarkan atas kaedah-kaedah ilmiah. Demikian pula halnya dengan cara pemberian pakan dan cara memberikan latihan pada kerbau-kerbau atlet dengan pengetahuan seadanya.