Kampus Berdampak, Fakultas Pertanian Unud Laksanakan Panen Benih Padi Lokal di Subak Wongaya Betan, Tabanan


Tabanan - Tim Peneliti Padi Lokal Bali Fakultas Pertanian Universitas Udayana melaksanakan kegiatan panen bersama “Benih Padi Lokal Bali” di Subak Wongaya Betan, Desa Mengesta, Kec Penebel, Kab Tabanan, Bali, Minggu (21/12/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unud beserta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ketua LPPM, Dekan Fakultas Pertanian, Prof. I Nyoman Suarsana, Ketua kelompok padi organik Somya Pertiwi, Kelian Subak, Kepala Desa, Kelian Adat Desa Mengesta, BPP dan PPL Kec. Penebel, tim peneliti Padi Lokal Bali, serta anggota petani lainnya.

Ketua tim peneliti Dr. Ir. I Gede Wijana, M.S dalam laporannya mengatakan, Padi Lokal Bali memiliki keunggulan khas berupa rasa nasi yang pulen serta aroma unik yang menjadi bagian penting dari identitas kuliner dan budaya pertanian Bali. Namun demikian, varietas lokal ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti umur panen yang panjang, produktivitas relatif rendah, serta belum terjaminnya kemurnian genetik sehingga membatasi pengembangannya secara optimal. Padahal, varietas lokal tersebut menyimpan nilai plasma nutfah penting bagi program pemuliaan baik nasional maupun regional.

Wijana berharap di masa mendatang dapat mengembangkan varietas Padi Lokal Bali Unggul dengan umur lebih genjah, produktivitas tinggi, rasa nasi tetap pulen, serta aroma khas yang terjaga sehingga mampu menjawab kebutuhan peningkatan hasil tanpa meninggalkan nilai kearifan lokal. Sebagai langkah awal dalam program penelitian pengembangan padi lokal Bali, dilakukan kegiatan koleksi dan pemurnian indukan sebagai dasar pelestarian plasma nutfah. 

"Kegiatan ini bertujuan memperoleh benih asli atau benar-benar murni melalui proses pemurnian. Dengan menanam benih hasil pemurnian, diharapkan keberlanjutan padi lokal Bali dapat terjaga," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara Universitas Udayana melalui Tim Peneliti Pengembangan Padi Lokal Bali Fakultas Pertanian dengan Kelompok Tani Padi Organik Somya Pertiwi, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel – Tabanan. Kegiatan Panen Benih Padi Lokal Bali dalam rangka pemurnian benih dilaksanakan di lahan petani binaan dengan tujuan memberikan pemahaman dan contoh langsung mengenai teknik dasar pemurnian benih. Beberapa kriteria yang diperhatikan antara lain kondisi lahan sehat, umur panen tepat (≥85 persen bulir menguning per malai), rumpun serta biji padi sehat dan bernas, malai panjang, serta memastikan kebenaran varietas. Setelah gabah dipanen dan dikeringkan, dapat dilakukan uji kebernasan seperti uji apung menggunakan larutan garam. Malai yang dipilih diprioritaskan berasal dari batang induk dan anakan, bukan dari anakan tingkat lanjut.

Sementara Rektor Unud Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan Padi Lokal Bali merupakan warisan plasma nutfah yang sangat berharga, tidak hanya bagi Bali, tetapi juga bagi pengembangan pertanian nasional. Keunggulan padi lokal Bali, seperti rasa nasi yang pulen dan aroma khas, merupakan identitas budaya dan kuliner yang patut kita jaga bersama. Namun demikian, kita juga menyadari bahwa padi lokal menghadapi tantangan, antara lain produktivitas yang relatif rendah, umur panen yang panjang, serta belum terjaminnya kemurnian benih. Oleh karena itu, kegiatan yang kita laksanakan hari ini memiliki makna strategis. Pemurnian benih padi lokal Bali merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menjaga kemurnian genetik, meningkatkan kualitas benih, serta menjadi fondasi bagi pengembangan varietas unggul berbasis kearifan lokal. 

"Upaya ini sejalan dengan peran Universitas Udayana sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengembangan ilmu pengetahuan, pelestarian sumber daya genetik lokal, dan pengabdian kepada masyarakat," ungkap Rektor Unud.


Rektor mengapresiasi setinggi-tingginya kolaborasi antara Tim Peneliti Pengembangan Padi Lokal Bali Fakultas Pertanian Universitas Udayana dengan Kelompok Tani Padi Organik Somya Pertiwi. Kerja sama ini mencerminkan sinergi nyata antara akademisi dan petani, di mana ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi diterapkan langsung di lapangan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Beliau juga berharap para petani dapat memperoleh pemahaman dan keterampilan mengenai teknik pemurnian benih secara konvensional, sementara bagi para peneliti, kegiatan ini menjadi sumber data dan pengalaman lapangan yang sangat berharga untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Dengan demikian, keberlanjutan padi lokal Bali dapat terus terjaga, sekaligus mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Sebagai akhir kata beliau menyatakan Universitas Udayana akan terus berkomitmen mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis potensi lokal, berorientasi pada keberlanjutan, serta melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berharap kegiatan ini dapat menjadi model kolaborasi yang dapat dikembangkan di wilayah lain di Bali.