AKSI WARAS, BRANTAS KORUPSI DENGAN VALAPRAJA

Korupsi di Indonesia begitu masif. Seperti akhir-akhir ini kita kita dikejutkan dengan korupsi e-KTP yang merugikan negara hingga 2,5T. Bisa kita bayangkan berapa sekolah yang bisa dibangun dengan uang sebanyak itu. Berapa rumah yang layak huni bisa dibuat untuk masyarakat yang tidak mampu. Korupsi yang berkala besar banyak terjadi di kalangan pejabat negara. Hingga menyeret nama lembaga negara. Itu membuat citra buruk terhadap lembaga negara. Tidak hanya dilembaga negara, masyarakat bawah pun sering melakukan korupsi. Dikalangan mahasiswa sendiri sering terjadi korupsi yang skalanya kecil. Kecil atau besar, kalau sudah korupsi itu sudah menyelahai aturan. Maka website Valapraja bisa menjadi solusi sebagai media pencegahan korupsi. Wabsite ini di launching, Senin, (27/11) di aditorium widya sabha usadha fakultas kedokteran, universitas Udayana. Website Valapraja merupakan karya tiga mahasiswa udayana, yakni Angelina Sellyn Manora Marbun, Gusti Yogiana Prabawsari dan Gde Dharma Setiawan, dari prodi Sosiologi.Mereka tergabung dalam kelompok yang dinamai Aksi Waras (Anti Korupsi Mahasiswa Cerdas). karya mereka ini dilombakan dalam festival integirtas kampus yang digelar oleh KPK dan sudah masuk tiga besar di regional Bali, yang selanjutnya akan dibawa ketingkat nasional. Valapraja sendiri singkatan dari validasi laporan pertanggung jawaban. Secara harafiah Vala artinya pemecah masalah dan Praja artinya tempat atau ruang, jadi Valapraja artinya pemecah masalah dalam suatu tempat atau ruang. “Ini merupakan cara pembrantasan korupsi jangka pendek, karena hasilnya langsung kelihatan, dan daftar setiap harga barang sudah tertera didalamnya ” ujar Sellyn Manora dalam lanuching website Valapraja. Dalam launching website ini dirangkai pula dengan talkshow yang disi oleh, dua sosiolog Universitas Udayana, yakni Wahyu Budhi Nugroho dan Gede kamajaya. Gede Kamajaya dalam penyampaian materinya yang selalku pembina dari tim Aksi Warasa ini, mengatakan, bahwa tantang untuk menyempurnakan website Valapraja ini ada pada kesulitan mendapatkan dukungan. Kelemahan kedua adalah masih membutuhkan proses yang panjang untuk mensosialisasikan dan menerapakan, karena ketika mau di ujicoba, ada beberapa pihak yang enggan untuk melakukan ujicoba. (etong)