PASCA PENGGUSURAN DI SERANGAN MAHASISWA UNUD SELENGGARAKAN KEGIATAN SOSIAL

Mahasiswa Unud saat bermain Ular Goa bersama anak-anak Kampong Bugis

Denpasar -  Senin (09/01) sekitar 20 orang mahasiswa dari Universitas Udayana berkunjung ke Serangan. Kunjungan para mahasiswa ini merupakan gerakan sosial atas kejadian penggusuran yang terjadi di daerah Serangan beberapa waktu lalu. Kasus sengketa lahan diserangan beberapa tahun terakhir ini telah mengakibatkan terjadinya penggusuran rumah warga Kampong Bugis yang tinggal di Serangan. Terdapat sekitar 38 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggalnya. Sedih sudah tentu dirasakan oleh warga Kampong Bugis. Tidak ada lagi tempat untuk bernaung,

Atas kejadian tersebut, akhirnya berbagai bantuan berdatangan untuk membantu warga Kampong Bugis yang rumahnya tergusur. Kini mereka hanya bisa tinggal dalam tenda-tenda yang disediakan oleh Palang Merah Indonesia. Rencananya warga-warga yang rumahnya tergusur tersebut akan dibuatkan rumah sementara dengan melakukan pembayaran sewa yang telah disepakati bersama. Hal ini dirasa perlu segara dilakasanakan melihat para warga yang tinggal di tenda sangat memperihatinkan.

Anak-anak Kampong Bugis saat makan snack bersama setelah games di lapangan

Berdasarkan hal tersebut beberapa gabungan dari mahasiswa Universitas Udayana ini melakukan sebuah kegiatan sosial bertemakan “Mahasiswa Berbagi”.

“Kegiatan ini  bertujuan untuk membantu warga Kampong Bugis yang tergusur. Meskipun tidak banyak yang diberikan semoga dapat memberikan manfaat dan sedikit meringankan beban warga kampong bugis.” Kata Zait mahasiswa dari fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.

Selain memberikan bantuan, para mahasiswa ini juga memberikan beberapa games sebagai bentuk hiburan untuk anak-anak setempat yang mengalami rumahnya mengalami penggusuran. Adapun games  tersebut adalah tebak kata, ular dalam goa, dan lomba sendok klereng. Anak-anak tampak antusias dengan kedatangan para mahasiswa tersebut. Canda tawa tampak terlihat di raut wajah mungil anak-anak Kampong Bugis.

Games ini untuk menghibur adik-adik kita yang baru saja mengalami musibah. Rencananya kedepan kita akan buka “Relawan Mengajar” dan terbuka untuk siapa saja yang berkeinginan untuk membantu adik-adik di Kampong Bugis dari segi intelektual atau pengajaran. Sebab Serangan selain mempunyai pantai juga mempunyai cagar budaya yang bagus untuk dikembangkan untuk prospek kedepannya.” Ujar Ricky Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya.

“Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang peka terhadap kehidupan sosial yang ada dilingkungan sekitarnya. Bukan semata intelektual yang menjadi identitas mahasiswa, namun juga kepedulian adalah salah satu identitas yang wajib dimiliki oleh mahasiswa.” tambah Reinaldo Fahmi Zackaria. (Isma)