MOBILE BIOMETRICS: TEKNOLOGI BIOMETRIKA PADA SMARTPHONE
Saat ini perkembangan teknologi smartphone begitu pesatnya. Pada tahun 2013 pengguna smartphone sudah lebih dari 1.08 miliar dari 5 miliar pengguna ponsel diseluruh dunia, sedangkan tahun 2014 diprediksi mencapai 1,25 miliar (techno.okezon.com). Smartphone yang memiliki berbagai kemampuan dan fitur canggih, saat ini tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi, namun juga untuk melakukan beragam aktifit penting lainnya, seperti: browsing internet, sosial media, e-mail, aktifitas multimedia, sebagai penyimpanan pribadi, dan bahkan untuk transaksi mobile payment. Tahun 2014 transaksi mobile payment di seluruh dunia diprediksi mencapai US$250 miliar dan tahun 2020 diprediksi meningkat mencapai US$700 miliar dengan lebih dari 700 juta pengguna (Biometrics Research Group, 2014).
Teknologi otentikasi atau teknologi pengaman akan menjadi salah satu isu sentral pada smartphone. Saat ini kebanyakan teknologi otentikasi pada smartphone masih menggunakan teknik something you know (sesuatu yang anda ketahui) atau something you remember (sesuatu yang anda ingat) berupa kombinasi angka, huruf, dan juga pola (pattern) yang sering dikenal dengan istilah password dan PIN. Penggunaan PIN dan password berakibat pada beberapa permasalahan, seperti: tidak diingat (terlupakan), dapat digunakan secara bersama-sama dan dengan menggunakan suatu algoritma brute-force, password seseorang dapat ditebak atau diketahui. Password mungkin dapat dibuat lebih panjang sehingga sulit untuk ditebak, akan tetapi, semakin panjang password akan semakin sulit untuk diingat. Disisi lain, pengguna dapat memiliki banyak aplikasi dengan setiap aplikasi membutuhkan password atau PIN, sebagai contoh: transaksi internet, aplikasi ATM (satu pengguna bisa punya banyak ATM), login ke suatu sistem komputer, dan lain sebagainya. Pemakaian satu password atau satu PIN untuk semua aplikasi tersebut sangat tidak aman, demikian juga halnya bila membuat password atau PIN yang berbeda-beda untuk setiap aplikasi akan semakin sulit untuk diingat (Putra,2009).
Biometrika adalah teknologi yang menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia untuk pengenalan atau identitas diri, seperti: sidik jari, wajah, telapak tangan, tanda tangan, iris, suara, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, tubuh manusia adalah password. Teknologi biometrika saat ini memang telah diterapkan secara meluas di bidang pemerintahan, forensik, dan komersil, sebagai contoh adalah E-KTP, menentukan hubungan kekerabatan, dan absensi sidik jari. Integrasi biometrika pada smartphone merupakan era baru dalam perkembangan teknologi biometrika dan akan menjadi tren perkembangan teknologi otentikasi pada smartphone kedepan. Tahun ini diprediksi sekitar 90 juta smartphone dengan teknologi biometrika siap dipasarkan (Biometrics Research Group, 2014).
Biometrika adalah teknologi yang menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia untuk pengenalan atau id Disisi lain karakteristik smartphone yang memiliki kemampuan seperti personal computer dengan tersedianya lingkungan untuk pengembangan aplikasi baru (aplikasi pihak ketiga), menyebabkan teknologi biometrika pada smartphone tidak hanya untuk otentikasi login ke smartphone atau ke suatu aplikasi di smartphone, melainkan memberikan kesempatan bagi para peneliti maupun software developers menciptakan berbagai aplikasi dengan dukungan teknologi biometrika didalamnya, seperti: teknologi absensi perkuliahan berbasis biometrika wajah pada smartphone.entitas diri, seperti: sidik jari, wajah, telapak tangan, tanda tangan, iris, suara, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, tubuh manusia adalah password. Teknologi biometrika saat ini memang telah diterapkan secara meluas di bidang pemerintahan, forensik, dan komersil, sebagai contoh adalah E-KTP, menentukan hubungan kekerabatan, dan absensi sidik jari. Integrasi biometrika pada smartphone merupakan era baru dalam perkembangan teknologi biometrika dan akan menjadi tren perkembangan teknologi otentikasi pada smartphone kedepan. Tahun ini diprediksi sekitar 90 juta smartphone dengan teknologi biometrika siap dipasarkan (Biometrics Research Group, 2014).