KOMBINASI MEDIA DALAM PENYULUHAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT PEDESAAN

Latar belakang topik ini dilandasi oleh berbagai alasan. Pertama, melesetnya perkembangan teknologi media informasi yang serba kompleks dan canggih, seperti disinggung sebelumnya sejak itu dasawarsa terakhir, dari segi jenis dan jumlahnya. Kedua, pemanfaatan media dalam komunikasi informasi ataupun penyuluhan pembangunan, khususnya bagi masyarakat pedesaan, menuntut para petugas lapangan/penyuluh yang memiliki ketrampilan, kecermatan, improvisasi dan kreativitas dalam melaksanakan tugas, yang seyoganya mengaitkan penggunaan media itu dengan komponen dasar penyuluhan lainnya, seperti pesan dan khalayak. Ketiga, khalayak penyuluhan di pedesaan memerlukan penanganan yang lebih cerdas, mengingat karakteristik mereka yang masih dilandasi dengan berbagai kekurangan, baik dari segi pendidikan, sosial ekonomi maupun unsur perilaku lainnya.

Berdasarkan kenyataan terebut maka tidak satupun media mampu bekerja atau menjalankan tugas untuk segala macam keperluan (Gonzalez, dalam Jahi, 1988). Masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itulah, maka untuk mengantisipasi semua permasalahan ini, diperlukan suatu strategi untuk menggunakan media komunikasi atau penyuluhan dalam suatu kombinasi yang tepat, cocok, efektif dan efisien.