PANGAN TRADISIONAL MENUJU PANGAN PROBIOTIK UNTUK PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan beraneka ragam suku-bangsa yang masing-masing dicirikan dengan kebiasaan yang unik, menarik, dan mempesona masyarakat internasional. Dari kebiasaan itu timbulla niat, keinginan, dan selera makan beragam dengan situasi-kondisi daerah dan lingkungan; sehingga pangan tradisional dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat level atas hingga bawah, karena pembuatan dan pemasaran yang gampang, namun karena sanitasi kurang, mudah rusak, nilai gizi dan kesehatan rendah menyebabkan susah berkembang.

Dalam era globalisasi, perkembangan pangan tradisional (Pasion) sangat terbatas karena kalah bersaing dengan pangan  yang berasal dari luar negeri yang mampu meningkatkan prestise dimasyarakat bagi yang mengkonsumsinya. Kriteria ini didasarkan atas efektifitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan efisiensi dalam pengolahan, penyajian, dalam arti mudah, murah dan disukai. Pangan asing dalam prosesnya menekankan pada perangkat manajemen dan teknologi canggih untuk mendisversifikasikan Pasion yang memiliki performan lebih menarik, fleksibel, nutritious, dan berfungsi ganda (pangan fungsional).