SURVEILANS DAN MONITORING KESEHATAN HEWAN SATU PENDEKATAN DALAM PENINGKATAN POPULASI DAN MUTU GENETIK SAPI BALI
Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian diwujudkan melalui kontribusi yang nyata yakni, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. Berbagai peran strategis pertanian dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Kementerian Pertanian telah menetapkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor dan kesejahteraan petani. Sistem pertanian industrial merupakan suatu sistem yang menerapkan integrasi usaha tani disertai
dengan koordinasi vertikal dalam satu alur produk, sehingga karakteristik produk akhir yang dipasarkan dapat dijamin dan disesuaikan dengan preferensi konsumen akhir. Peran strategis tersebut dapat diimplementasikan melalui pemanfaatan inovasi teknologi dan kelembagaan berbasis sumberdaya lokal dalam rangka peningkatan ketahanan pangan.
Pembangunan peternakan di Indonesia telah berkembang pesat, peternakan yang semula bersifat sambilan dan tradisional telah bergeser menjadi peternakan komersial. Wawasan pembangunan peternakan yang semula dititik beratkan pada budidaya, kini dipandang sebagai industri biologis yang dikendalikan oleh manusia. Salah satu pengembangan usaha peternakan yang kini menjadi fokus perhatian adalah peningkatan ketahanan pangan melalui peternakan sapi bali.
Sapi bali mempunyai prospek pengembangan yang sangat menjanjikan, karena memiliki keunggulan seperti : daya adaptasi baik terhadap berbagai lingkungan, memiliki tingkat reproduksi tinggi (80-82%) dan mempunyai kualitas daging baik dengan persentase karkas tinggi (60%), oleh karena itu sapi bali merupakan salah satu sapi potong unggul yang dikembangkan di Indonesia
Permintaan daging sapi bali kian meningkat setiap tahun, untuk kebutuhan lokal maupun nasional masih sulit dipenuhi sehingga kecenderungan impor terus meningkat. Keadaan tersebut disebabkan oleh produktivitas ternak sapi masih rendah, menurunnnya populasi sapi bali pada beberapa wilayah (NTB, NTT, Sulsel, Jatim dan Jateng). Populasi yang ada saat ini belum cukup untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat mencapai 75.000 ekor. Kenaikan konsumsi daging sapi di Indonesia sekitar 3,7 % per tahun, sedangkan produksi hanya tumbuh 2% per tahun. Terbatasnya pasokan sapi di dalam negeri mengakibatkan terjadinya impor daging dan sapi.
Keadaan ini diperparah lagi dengan pemeliharaan sapi bali cendrung bertujuan untuk penggemukan bukan untuk pembibitan, dengan alasan selain memerlukan waktu lama, modal yang diperlukan cukup besar. Apabila kondisi ini terus berjalan dalam kurun waktu lama, dikhawatirkan terjadi degradasi mutu genetik dan penurunan populasi sapi bali.