DPD RI Serahkan KIP Kuliah Jalur Aspirasi Kepada Unud
Denpasar - Dalam rangka mendukung peningkatan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda, Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr. IB. Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si (B-65), memfasilitasi pemberian Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) melalui Jalur Aspirasi kepada mahasiswa baru Universitas Udayana bertempat di Gedung Agrokomplek Universitas Udayana Kampus Sudirman Denpasar, Rabu (17/12/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas Udayana, Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi, Kepala Biro Kemahasiswaan, Koordinator Kesejahteraan Mahasiswa, serta para mahasiswa penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dari Universitas Udayana.
Rektor Unud Prof. I Ketut Sudarsana dalam sambutannya menyampaikan, Universitas Udayana memandang bahwa akses pendidikan tinggi yang adil dan inklusif merupakan fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah menjadi instrumen strategis negara untuk memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menghalangi generasi muda dalam menempuh pendidikan tinggi.
Jalur Aspirasi KIP Kuliah DPD RI merupakan bentuk penyaluran aspirasi masyarakat daerah melalui rekomendasi Anggota DPD RI, yang selanjutnya diverifikasi dan ditetapkan sesuai ketentuan nasional. Mekanisme ini mencerminkan sinergi antara representasi daerah dan sistem pendidikan tinggi nasional dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Universitas Udayana berkomitmen melaksanakan proses verifikasi, penetapan, dan pengelolaan KIP Kuliah secara transparan, akuntabel, serta sesuai regulasi nasional. Kami juga memastikan mahasiswa penerima mendapatkan pendampingan akademik agar dapat menyelesaikan studi dengan baik dan tepat waktu.
Atas nama civitas akademika Universitas Udayana, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bapak Dr. Rai Dharmawijaya Mantra atas peran beliau dalam menyalurkan aspirasi masyarakat Bali, sehingga program afirmasi pendidikan tinggi ini dapat menjangkau 12 mahasiswa terbaik Universitas Udayana yang memiliki keterbatasan akses.
Kami berharap kegiatan penyerahan KIP Kuliah Jalur Aspirasi ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, perwakilan daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang berkeadilan dan berkelanjutan, serta melahirkan generasi unggul, mandiri, berbudaya, dan berdaya saing global.
Sementara itu, Anggota Komite III DPD RI Dr. IB. Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan, PIP ini merupakan stimulus strategis dari pemerintah untuk mempercepat dan memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat. Program ini diharapkan tidak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar serta membangun orientasi masa depan yang lebih matang bagi para mahasiswa.
DPD berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam membuka akses pendidikan yang lebih masif dan holistik bagi masyarakat, khususnya melalui kerja sama dengan berbagai asosiasi dan jaringan beasiswa se-Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk mempercepat penyebaran informasi, karena beasiswa tidak hanya terbatas pada LPDP, tetapi juga tersedia dalam berbagai bentuk, baik dari pemerintah, swasta, maupun negara-negara sahabat, termasuk program beasiswa sambil bekerja, pelatihan bahasa, hingga bimbingan tes.
KIP dan PIP dapat menjadi langkah awal, namun ke depan tersedia banyak peluang beasiswa lanjutan yang perlu dimanfaatkan secara optimal. Sejalan dengan itu, kebijakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi saat ini semakin menekankan pentingnya riset serta penguatan link and match antara perguruan tinggi dengan pengguna hasil riset, baik pemerintah maupun sektor swasta. Universitas diharapkan menjadi pusat pengembangan riset yang mampu menjawab berbagai tantangan nasional.
Ke depan, diharapkan kuota PIP dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang terbantu, khususnya di daerah terpencil yang masih menghadapi keterbatasan akses informasi. Tantangan ini menjadi tanggung jawab bersama, dan diharapkan dapat diatasi dengan lebih baik pada tahun-tahun mendatang.
