Intercom cetak Debaters handal untuk berlaga di tingkat Nasional dan Internasional

Denpasar, (29/4) Sambutan dari salah satu panitia pelaksana Intercom di Fakultas Ilmu Budaya

Serangkaian dengan terlaksana nya program kerja  Departement 1 dari Udayana Debating Society yang menyelenggarakan INTERCOM yang ditujukan bagi mahasiswa aktif Universitas Udayana. Interkom merupakan Internal Competition untuk debat bahasa inggris dengan batasan wilayah hanya se Universitas Udayana.

Menurut keterangan dari Ketua Pelaksana Intercom, I Made Marta Wijaya menjelaskan bahwa pelaksanaan Interkom bertujuan untuk mencari debaters yang akan mengikuti lomba NuDC, salah satu lomba debat Universitas se Indonesia demi mewakili Udayana.

Intercom berlangsung tepatnya pada 29 April 2017 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dari pagi hingga sore hari. Peserta Intercom diantaranya berjumlah 8 tim yang terdiri dari, Fakultas Ilmu Budaya mengirimkan 3 tim, Fakultas Kedokteran dengan 2 tim, Fakultas Pertanian dengan 1 tim, dan 1 tim dari Fakultas Pariwisata serta 1 tim campuran.

Intercom diadakan setiap tahun oleh Departement 1 UDS bidang kompetisi, pelatihan dan adjudicator yang berguna untuk mempersiapkan Universitas Udayana di NuDC dan lomba – lomba debat ditingkat Nasional maupun Internasional lainnya.

“jadi selain mendapat 10 besar best speaker untuk join di NuDC, mereka juga bakal di training yang dilatih oleh coach debate terbaik di Bali untuk siapa – siapa aja yang bakal turun di NuDC, Joved ataupun Ived nantinya.” Ujar Marta Wijaya.

Intercom di tahun ini menggunakan sistem British Parlementary yaitu satu tim hanya terdiri dari 2 orang dan berhadapan melawan tiga tim lainnya, dengan begitu dalam satu ruangan terdapat 4 tim yang bertanding.

Terdapat tiga kali babak penyisihan dari 16 orang peserta dengan memilih 4 best speaker yang akan menjadi prioritas di NuDC. Adapun 4 nama yang terpilih yaitu dari Fakultas Ilmu Budaya atas nama Wahyu Widiatmika, Surya Saputra dan Widiadnyana serta satu nama dari Fakultas Kedokteran yaitu Shakthy Thewi. Topik yang melatarbelakangi berlangsung lomba debat ini tidak secara mengkhusus melainkan lebih kepada isu-isu terkini yang sedang marak terjadi.(khania)