TIGA DOSEN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN, UNIVERSITAS UDAYANA, BERPARTISIPASI DALAM ‘’SAKURA EXCHANGE PROGRAM IN SCIENCE 2017’’ DI JEPANG

Tiga staff dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana yaitu Dr. Pande Gde Sasmita, Yulianto Suteja M.Kel, dan Ni Luh Putu Ria Puspitha MSc, terpilih bersama enam partisipan lain (2 orang dari Universitas Airlangga, 2 orang dari Universitas Andalas dan 2 orang dari Pemda Jawa Barat) untuk mewakili Indonesia mengikuti SAKURA Exchange Program in Science 2017. Program diprakarsai oleh Japan Science and Technology (JST) agency dan dikoordinir oleh International Center for Environmental Technology Transfer (ICETT) yang berpusat di Prefectur Mie, Jepang.  Kegiatan yang dilakukan pada program ini meliputi lecture dan workshop tentang Japanese Policy for Waste Management, Waste Water and Water Resource Management, Soil Treatment and Decentralized Waste Water Treatment System, Efforts for Environmental Protection in Fisheries serta site visit berupa kunjungan ke industri untuk melihat secara langsung beberapa fasilitas seperti Sewage Treatment System dan sistem pengumpulan sampah mulai dari rumah tangga hingga pembuangan terakhir di Kota Yokkaichi, sistem sirkulasi air di Toba akuarium, serta pemaparan informasi tentang sejarah polusi dan pemulihan lingkungan hidup di Yokkaichi, Jepang. Para partisipan juga berkesempatan sehari bersama keluarga lokal untuk mengenal lebih dekat budaya Jepang. Program ini berlangsung selama 10 hari mulai  tanggal 20 Februari 2017 sampai dengan 1 Maret 2017.

Pada akhir kegiatan ini, sebelum kembali ke tanah air, partisipan bertemu dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka. Dalam pertemuannya dengan Konjen RI Osaka para partisipan menyampaikan apresiasi dan manfaat yang didapat dari program tersebut dalam memperluas wawasan dan pengetahuan di bidang pengelolaan lingkungan khususnya manajemen limbah, baik cair, padat maupun gas yang berasal dari rumah tangga dan industri. Konjen RI Osaka mendorong dan berharap semoga ilmu yang didapat dapat dikembangkan dalam bentuk kerjasama lainnya dengan ICETT yang berkelanjutan serta pengembangan kerjasama antar universitas di Indonesia dan Jepang khususnya mengenai pengelolaan lingkungan hidup.