Ilmu Politik Udayana Hadirkan Andrew Vandenberg dalam Kuliah Umum “What is Political Science?”

Denpasar, Program Studi Ilmu Politik Universitas Udayana mengundang akademisi Universitas Deakin, Melbourne, Australia dalam rangka implementasi kerjasama internasional dalam agenda kuliah umum. Melihat meningkatnya minat peserta didik terhadap ilmu politik, kuliah umum ini bertajuk “What is Political Science?  Bagaimana Tantangan Masa Depan Dengan Profesi Ilmuan Politik” yang berlokasi di Gedung FISIP. (29/08/2022), sekaligus menyikapi perkembangan keilmuan politik dalam era kontemporer.

Kuliah umum ini digelar secara luring pada pukul 09:00 WITA ini, menghadirkan Dr. Andrew Vandenberg yang merupakan seorang peneliti dan sekaligus menjadi dosen ilmu politik selama 27 tahun di Universitas Deakin, Melbourne, Victoria, Australia. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai ilmu politik kepada partisipan, dan juga memberikan gambaran mengenai peranan generasi yang membidangi keilmuan politik kedepannya terhadap berbagai aspek mendatang.

Pada kesempatan ini, Andrew Vandenberg menyampaikan beberapa materi yang meliputi tentang pemilu dan isu-isu seputar kepemiluan, tantangan globalisasi dalam politik, memahami perbedaan political science (quantitative) dan political studies (qualitative), serta cara memaknai demokrasi secara kuantitatif dan secara kualitatif. Antusias partisipan dalam menyimak materi dari kegiatan kuliah umum tersebut ditunjukan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan partisipan.

Dalam kegiatan diskusi yang dipandu oleh dosen Ilmu Politik, Universitas Udayana, Anak Agung Sagung Mirah Mahaswari Jayanthi Mertha, S.IP., M.Sc., adapun berapa topik pertanyaan yang diajukan partisipan, seperti politic of violance (khususnya abuse of power), politik identitas, perbandingan perspektif politik, keterlibatan generasi muda dan juga kaum perempuan dalam politik, dan lain sebagainya.

 

Diakhir kegiatan, Andrew Vandenberg berharap agar mahasiswa politik menjadi sosok yang aktif dalam berorganisasi, memiliki networking yang baik, tidak apatis dengan situasi dan kondisi sekitar, serta menjadi sosok nasionalis yang baik dan tidak memecah belah pihak. (tr)